BANDUNG, KOMPAS.com - Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba) melakukan pengamatan hilal 1 Syawal 1446 H di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba, Sabtu (29/3/2025).
Hasilnya hilal tak teramati
"Secara visualisasi hilal terbenam lebih awal, maka pengamatan sore ini tidak bisa melihat hilal," kata Kepala Observatorium Albiruni, Encep Abdul Rojak usai pengamatan hilal, Sabtu sore
Pemantauan di Observatorium Albiruni ini dilakukan dengan Kanwil Kementrian Agama Provinsi Jawa Barat dan Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Provinsi Jawa Barat.
Baca juga: Hilal 1 Syawal 1446 Hijriah di Ternate Tidak Terlihat, Besok Masih Puasa
Pemantauan hilal dilakukan di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba dengan koordinat tempat Lintang -6?54’12” LS, Bujur 107?36’32” BT dan ketinggian tempatnya 750 Meter di atas permukaan laut.
Dijelaskan, jtimak atau konjungsi secara Geosentris terjadi pada pukul 19.22 WIB (secara Toposentris) dan pukul 17.58 WIB (secara Geocentris).
Encep menjelaskan bahwa hilal tak teramati karena kondisi cukup berawan walaupun langit cukup cerah.
"Yang kedua, ketinggian hilal kurang mendukung, masih di bawah 3 derajat," ucapnya.
Baca juga: Hasil Pemantauan Hilal untuk Idul Fitri 2025 di Malang, Tertutup Awan
Menurut Encep, pemantauan hilal dilakukan cukup singkat, karena matahari dan hilal terbenam beririsan.
"Ketinggian hilal untuk saat ini. Ada pada ketinggian minus 1 derajat, sehingga ketika matahari terbenam, hilal sudah terbenam lebih dahulu," ucapnya.
Hasil kegiatan ini akan dilaporkan kepada Kementerian Agama sebagai bahan sidang Isbat 1 Syawal 1446 H.
Baca juga: Hilal Tak Terlihat di Medan, Pemprov Sumut: Kita Genapkan Ramadhan Jadi 30 Hari
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang