Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Warga Karawang Resah Mengaku Pintu Pagarnya Diketuk tetapi Tak Ada Orang, Ini Pesan Polisi

Kompas.com, 16 Mei 2025, 14:44 WIB
Farida Farhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Akhir-akhir ini, warga Karawang dihebohkan oleh kabar mengenai suara ketukan pintu yang terjadi sekitar pukul 04.00 WIB.

Anehnya, saat diperiksa, tidak ada sosok yang terlihat di depan rumah, bahkan rekaman CCTV juga tidak menunjukkan kehadiran orang lain.

Kejadian ini ramai dibahas di media sosial, seperti Instagram dan TikTok, memunculkan berbagai spekulasi di kalangan masyarakat.

Baca juga: Ayah Orasi Sendiri Usai Bayi Meninggal, Dedi Mulyadi: Bila RSUD Karawang Kurang, Saya Minta Maaf

Nena, salah satu warga perumahan di wilayah Klari, mengaku mendengar suara ketukan pada Selasa (13/5/2025) pukul 03.53 WIB.

"Dari yang ngetuk itu saya kebangun. Saya liat di gorden tidak ada apa-apa," ujar Nena.

Setelah kejadian tersebut, Nena bertanya kepada tetangganya apakah ada yang mengetuk pintu malam itu, namun tetangganya menjawab tidak ada.

"Terus saya minta cek CCTV. Takut maling," tambahnya.

Ia juga menyebutkan bahwa ada tetangga yang berjualan sayur dan melihat suasana gang pada pukul 04.00 WIB tampak sepi, karena saat itu tetangganya pergi ke pasar.

Novi, warga Pancawati, melaporkan bahwa kejadian serupa juga terjadi di lingkungan tempat tinggalnya, bahkan seminggu sebelum isu ini viral di media sosial.

"Ibu saya dengar ketukan sekitar pukul 03.00 pagi, dan langsung keluar tapi tidak ada orang," kata Novi.

Baca juga: Polisi Bongkar Produksi Tembakau Sintetis Rumahan di Karawang

Meskipun tidak ada yang hilang setelah ibunya membuka pintu, kejadian tersebut membuat resah warga. "Akhir-akhir ini semenjak ada kejadian itu jam 8 sampai 9 malam sudah sepi banget, biasanya masih rame," tambahnya.

Ummu Khumairoh, seorang warga di Kepuh Wareng, juga mengalami ketukan pintu misterius pada Selasa dini hari.

Ia mengaku tidak berani membuka pintu karena hanya bersama dua anaknya, sementara suaminya sedang bekerja. "Iya saya ngalamin (ketukan pintu). Suaranya jelas juga, cuman gak berani buka," ungkap Khumairoh, Jumat (16/5/2025).

Ia juga menyebutkan bahwa tetangga-tetangganya mendengar suara serupa pada jam yang sama.

Warga, termasuk Nena, berharap agar fenomena ini segera diusut. "Mudah-mudahan segera dikasih titik terang fenomena ini," harap Nena.

Menanggapi situasi tersebut, Kasi Humas Polres Karawang, Ipda Solikhin, meminta warga untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu yang belum pasti kebenarannya.

Baca juga: Pendaki Asal Karawang yang Hilang di Gunung Cikuray Berhasil Ditemukan

"Jangan mudah percaya. Kami akan meningkatkan patroli," tegas Solikhin.

Kapolres Karawang, AKBP Fiki Novian, juga mengimbau warga untuk segera melapor ke pihak keamanan setempat jika mendengar suara ketukan pintu yang mencurigakan.

"Jangan langsung buka pintu rumah. Bila mencurigakan, segera hubungi satpam, RT, atau kantor polisi terdekat via telepon," jelas Fiki.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Bandung
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Bandung
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau