BANDUNG, KOMPAS.com - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin memanen sebanyak 800 kilogram buah melon jenis Inthanon.
Panen yang dilakukan pada Selasa (28/5/2025) ini merupakan hasil dari penerapan teknologi smart farming IoT yang memungkinkan masa panen hanya dalam waktu dua bulan dan menghasilkan buah dengan rasa manis.
“Budidaya melon jenis Inthanon ini dilakukan dengan menggunakan teknologi Smart Farming IoT. Panen buah melon kali ini diperkirakan sebanyak 800 kg dengan masa tanam hingga panen berkisar dua bulan,” ungkap Kalapas Klas I Sukamiskin, Fajar Nur Cahyono.
Baca juga: Napi Lapas Sukamiskin Panen Perdana 106 Kg Sayuran, Hasilnya Dimasak dan Dijual ke Koperasi
Program penanaman melon ini merupakan salah satu inisiatif dari 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Fajar menambahkan bahwa budidaya melon ini memberikan manfaat bagi warga binaan, terutama saat mereka bebas kelak.
Ratusan kilogram buah melon yang dipanen akan dijual, dan sebagian dari hasil penjualannya akan disetor ke kas negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sesuai dengan aturan yang berlaku.
Setelah panen, lahan yang digunakan untuk menanam melon akan ditanami bibit kembali.
Pelaksanaan panen raya ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas), Brigjen Pol.
Drs. Mashudi, yang didampingi oleh sejumlah pejabat lainnya, termasuk Direktur TI dan Kerjasama Ditjenpas, Maulidi Hilal, serta Kakanwil Ditjenpas Jabar, Kusnali.
Baca juga: Lapas Sukamiskin Jadi Dapur MBG, Napi yang Masak
Mashudi juga turut memetik dan mencicipi buah melon tersebut, serta menyerahkan beberapa buah melon kepada masyarakat di luar lapas sebagai bentuk penerima manfaat.
Ia berharap bahwa budidaya melon di Green House Lapas Sukamiskin dapat terus dikembangkan dengan berbagai varian untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.
“Budidaya melon di Green House Lapas Sukamiskin ini diharapkan agar terus dikembangkan dengan berbagai varian guna meningkatkan ketahanan pangan nasional dan Pemasyarakatan pasti berdampak,” jelas Mashudi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang