Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSHS Belum Tangani Pasien Covid 2025, tapi Rutin Skrining Varian Baru

Kompas.com, 5 Juni 2025, 17:00 WIB
Agie Permadi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Meski belum menangani pasien positif Covid-19 sejak awal 2025, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung tetap siaga menghadapi potensi lonjakan kasus. Salah satu upaya pencegahan yang terus dilakukan adalah skrining Covid-19 guna mendeteksi kemungkinan munculnya varian baru.

"Sejak tahun 2025 sampai sekarang belum ada kasus pasien positif Covid-19 di RSHS," kata Tim Penyakit Infeksi Newemerging dan Reemerging RSHS, dr Rudi Wisaksana, dalam keterangan videonya, Kamis (5/6/2025).

Rudi menjelaskan, meski tidak ada pasien yang dirawat karena Covid-19, sarana, prasarana, serta tenaga medis di RSHS tetap dalam kondisi siap menghadapi situasi darurat. Tim dokter multidisiplin yang sebelumnya menangani pasien Covid-19 masih aktif dan siap digerakkan bila diperlukan. Alat pelindung diri (APD) serta ruang isolasi pun disiagakan.

Baca juga: RSHS Bandung Siaga Antisipasi Lonjakan Covid-19, Ruang Isolasi dan Tim Siap Aktif Kapan Saja

"Sampai saat ini RSHS belum menerapkan pembatasan kunjungan, namun pengawasan ketat tetap dilakukan seperti anjuran bagi pasien dan pengunjung dengan keluhan batuk, untuk mengenakan masker, mencuci tangan hingga menjaga jarak saat memasuki ruangan. Ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi pencegahan," jelas Rudi.

RSHS juga melakukan evaluasi rutin terhadap hasil surveilans swab terhadap pasien dan pengunjung. Bila ada masyarakat yang merasa memiliki gejala atau kontak erat dengan pasien positif Covid-19, Rudi menyarankan agar segera melapor ke fasilitas kesehatan.

"Kalau gejalanya ringan cukup di rumah saja, isolasi diri seperti biasa," katanya.

Rudi juga mengingatkan bahwa layanan poli Covid masih tersedia untuk masyarakat yang ingin memastikan kondisi kesehatannya. "Poli Covid juga masih ada, silakan di-swab, dilakukan pemeriksaan apakah tertular atau tidak, apakah perlu mendapatkan pengobatan atau tidak," ucapnya.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan COVID-19, Pemkab Tangerang Aktifkan Lagi Tempat Isolasi

Selain pelayanan klinis, Rudi mengungkapkan bahwa RSHS juga berperan aktif dalam pemantauan varian Covid-19. "RSHS termasuk salah satu lab dari beberapa lab yang sempat menangani Covid pertama paling aktif, yang banyak mengirimkan sampel dan screening Covid untuk dievaluasi secara berkala," ujarnya.

"Hasilnya untuk melihat apakah ada varian baru yang muncul dan mungkin juga bisa menyebabkan epidemi baru lagi," lanjut Rudi.

Sementara itu, laporan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mencatat adanya enam kasus Covid-19 yang terdeteksi di wilayah ini, dan seluruh pasien sudah ditangani pihak rumah sakit untuk observasi lebih lanjut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Bandung
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Bandung
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau