Dodi menyebutkan bahwa di internal Desa Lagadar, wacana ini telah dibahas meskipun belum ada keputusan konkret, karena sempat terhambat oleh isu pemekaran wilayah desa.
"Di Desa Lagadar, sudah ada pembahasan. Tapi mungkin belum ada pembahasan lagi, soalnya bentrok sama pemekaran," ungkapnya.
Senada dengan Dodi, Tati Suryati (54), warga RW 01, juga mendukung wacana bergabungnya Kecamatan Margaasih ke Kota Cimahi.
Baca juga: 6.606 Warga Cimahi Tiba-tiba Dicoret dari Penerima JKN PBI
Menurutnya, dari sisi geografis dan mobilitas, warga RW 1 memang lebih dekat ke Kota Cimahi. "Kalau tanggapan saya sebagai warga, ya senang saja. RW 1 itu memang paling dekat ke Cimahi," kata Tati.
Tati menambahkan bahwa akses layanan publik seperti rumah sakit dan sekolah jauh lebih mudah dijangkau di Cimahi dibandingkan di Kabupaten Bandung.
"Rumah sakit besar juga lebih dekat ke Cimahi. Kalau di Kabupaten Bandung itu jauh-jauh, harus ke Santosa atau Otto Iskandar," jelasnya.
Menurut Tati, waktu tempuh dari rumahnya ke pusat Kota Cimahi hanya sekitar 15 menit.
"Sebenernya sih enggak masalah pindah ke mana saja. Kabupaten Bandung juga bagus. Tapi kalau lebih baik, ya ke Cimahi saja, karena lebih dekat," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang