"Dia itu cum laude dan hafal 30 juz Al Qur’an. Dapat beasiswa juga. Dia satu-satunya anak perempuan yang merantau ke Timur Tengah," ujarnya.
Sayyida terakhir pulang ke Indonesia pada September 2024 untuk menjenguk ayahnya yang sakit.
Namun, tak lama setelah ia kembali ke Iran, sang ayah wafat.
"Bapaknya itu dulu rektor, sangat mendukung anak perempuannya menuntut ilmu ke luar negeri. Alhamdulillah Sayyida juga kuat, tegar," tambah Maryamah.
Baca juga: 24 Warga Jabar Dipulangkan Bertahap dari Iran, Termasuk Jurnalis dan Keluarganya
Meskipun masih tertahan, Maryamah bersyukur anaknya dalam kondisi baik dan mendapatkan perhatian dari pihak KBRI.
"Katanya semua diurus, makan, tempat tinggal, diperhatikan. Tapi tetap saja saya belum tenang sebelum anak saya sampai di rumah," ucapnya.
Maryamah berharap putrinya dapat segera terbang ke Indonesia dan tiba dengan selamat.
"Mudah-mudahan selamat, sehat, sukses sekolahnya. Saya sudah siapkan makanan kesukaannya, opor ayam kampung," tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang