BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengatakan bahwa masalah yang disebabkan oleh Teras Cihampelas bukan hanya sulit dalam perawatan dan pemanfaatannya.
Menurut dia, selain di bagian atas, bagian bawah Teras Cihampelas juga menimbulkan beberapa masalah.
"Teras Cihampelas itu tidak cuma atasnya yang harus dibereskan. Yang paling penting adalah bawahnya karena tiang-tiang itu ditanam ke bawah dan banyak merusak tali air. Itu mengkhawatirkan karena air yang turun di dalam Cihampelas akhirnya tidak masuk ke gorong-gorong," ujar Farhan di Balai Kota Bandung, Rabu (8/7/2025).
Baca juga: Farhan Pastikan Teras Cihampelas Direnovasi, Tak Ada Pembongkaran
Farhan menambahkan bahwa permasalahan drainase yang ditimbulkan Teras Cihampelas berdampak kepada permukiman warga di sekitarnya.
"Ada beberapa titik (air) malah masuk ke gang warga masyarakat," ucapnya.
Untuk mengatasinya, Pemerintah Kota Bandung akan menyiapkan anggaran untuk membuat gorong-gorong baru di sekitar Teras Cihampelas.
"Itu memang butuh anggaran yang besar sekali. Kami akan lakukan secara bertahap. Ya, butuh waktu dua tahun-lah, kira-kira untuk membereskan fondasinya," ungkapnya.
Disinggung kembali soal rencana pembongkaran, Farhan menegaskan bahwa hal tersebut merupakan bentuk pertimbangan hukum yang perlu waktu untuk memperkuat pelaksanaannya.
Baca juga: Teras Cihampelas dan Kepiawaian Kepala Daerah
"Kalau masih wacana hukum, jangan diselesaikan terburu-buru. Kalau memang ternyata ada hukum yang memungkinkan melakukan pembongkaran dan ada analisis lingkungan yang menunjukkan dengan sangat kuat bahwa dengan adanya Teras Cihampelas itu lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya, ya tentu kami harus terbuka pada hal itu," jelasnya.
"Saya belum melihat ada kajian yang kuat untuk itu. Maka, fokusnya saat ini adalah kepada perbaikan," tuturnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang