Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ara Janji Bantu Unpad Bangun Perumahan Dosen hingga Mahasiswa, tapi Ada Masalah Besar di Sekeloa

Kompas.com, 11 Juli 2025, 21:04 WIB
Putra Prima Perdana,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait (Ara) menyatakan kesiapannya mendukung rencana Universitas Padjadjaran (Unpad) membangun perumahan untuk dosen, karyawan, dan mahasiswa.

Hal itu disampaikan Ara usai bertemu Rektor Unpad, Prof Arief S. Kartasasmita di Gedung Fakultas Kedokteran Gigi Unpad, Jalan Sekeloa Tengah, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/7/2025).

"Saya datang ke sini atas janji dengan Pak Rektor untuk melihat permohonan dari Unpad untuk membangun perumahan bagi dosen, karyawan, dan masyarakat," kata Ara.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa proses harus dimulai dengan kelengkapan administrasi dan penyelesaian persoalan sosial yang ada.

Baca juga: Maruarar Sirait Batalkan Wacana Rumah Subsidi 18 Meter Persegi

"Tentu kita akan pelajari dulu semuanya karena proposalnya saja belum saya terima. Saya mesti tunggu, posisi saya hari ini memberikan pemahaman kepada Unpad. Kemudian Unpad mesti melengkapi prosedur, untuk itu kami tunggu," ujarnya.

Salah satu kendala utama dalam rencana pembangunan ini adalah lahan Unpad seluas 10 hektare di Sekeloa Tengah yang 80 persennya telah ditempati masyarakat.

Ara menyarankan agar pemerintah daerah turut dilibatkan dalam menyelesaikan tantangan sosial tersebut.

Baca juga: Maruarar Sirait: Mudah-Mudahan ART Mulai Bisa Dapat Rumah Subsidi Tahun Ini

"Bagaimana mencari suatu langkah-langkah yang baik, penataan yang baik, dan saya juga tadi telepon Bapak Gubernur. Saya minta juga Bapak Gubernur memberikan perhatian. Saya juga sudah sampaikan, Pak Rektor untuk berbicara dengan Bapak Wali Kota, kebetulan Pak Farhan juga alumni Unpad, supaya sinergi, gotong royong lah, bagaimana caranya untuk menjalankan tugas mulia ini," katanya.

Sementara itu, Rektor Unpad Prof Arief membenarkan bahwa sebagian besar lahan tersebut saat ini dimanfaatkan warga sekitar.

"Hampir 80 persen sekarang digunakan oleh masyarakat tanah ini. Tapi kami tentu, tadi diingatkan betul Pak Menteri, karena ini adalah masalah yang harus dibicarakan secara hati-hati dan baik-baik dengan masyarakat juga," ucapnya.

Ia menegaskan tidak akan ada penggusuran dalam realisasi program ini. “Kami tidak akan menggusur, rencananya kami membangun di tanah Unpad. 10 hektare totalnya, ini semua lahan Unpad tapi memang sekarang ada masyarakat tinggal, kami tidak akan menggusur itu. Kami akan menggunakan di lahan Unpad yang tidak digunakan masyarakat. Itu yang tahap awal,” ujarnya.

Karena keterbatasan lahan, Unpad mempertimbangkan pembangunan rumah susun. "Tentu seperti Pak Menteri sampaikan, ini tidak hanya untuk Unpad, tapi untuk masyarakat juga. Sehingga kemudian masyarakat di sekitar Unpad bisa juga ikut menikmati apa yang sudah pemerintah bangun di lingkungan masyarakat," kata Arief.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Bandung
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Bandung
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau