BANDUNG, KOMPAS.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait (Ara) menyatakan kesiapannya mendukung rencana Universitas Padjadjaran (Unpad) membangun perumahan untuk dosen, karyawan, dan mahasiswa.
Hal itu disampaikan Ara usai bertemu Rektor Unpad, Prof Arief S. Kartasasmita di Gedung Fakultas Kedokteran Gigi Unpad, Jalan Sekeloa Tengah, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/7/2025).
"Saya datang ke sini atas janji dengan Pak Rektor untuk melihat permohonan dari Unpad untuk membangun perumahan bagi dosen, karyawan, dan masyarakat," kata Ara.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa proses harus dimulai dengan kelengkapan administrasi dan penyelesaian persoalan sosial yang ada.
Baca juga: Maruarar Sirait Batalkan Wacana Rumah Subsidi 18 Meter Persegi
"Tentu kita akan pelajari dulu semuanya karena proposalnya saja belum saya terima. Saya mesti tunggu, posisi saya hari ini memberikan pemahaman kepada Unpad. Kemudian Unpad mesti melengkapi prosedur, untuk itu kami tunggu," ujarnya.
Salah satu kendala utama dalam rencana pembangunan ini adalah lahan Unpad seluas 10 hektare di Sekeloa Tengah yang 80 persennya telah ditempati masyarakat.
Ara menyarankan agar pemerintah daerah turut dilibatkan dalam menyelesaikan tantangan sosial tersebut.
Baca juga: Maruarar Sirait: Mudah-Mudahan ART Mulai Bisa Dapat Rumah Subsidi Tahun Ini
"Bagaimana mencari suatu langkah-langkah yang baik, penataan yang baik, dan saya juga tadi telepon Bapak Gubernur. Saya minta juga Bapak Gubernur memberikan perhatian. Saya juga sudah sampaikan, Pak Rektor untuk berbicara dengan Bapak Wali Kota, kebetulan Pak Farhan juga alumni Unpad, supaya sinergi, gotong royong lah, bagaimana caranya untuk menjalankan tugas mulia ini," katanya.
Sementara itu, Rektor Unpad Prof Arief membenarkan bahwa sebagian besar lahan tersebut saat ini dimanfaatkan warga sekitar.
"Hampir 80 persen sekarang digunakan oleh masyarakat tanah ini. Tapi kami tentu, tadi diingatkan betul Pak Menteri, karena ini adalah masalah yang harus dibicarakan secara hati-hati dan baik-baik dengan masyarakat juga," ucapnya.
Ia menegaskan tidak akan ada penggusuran dalam realisasi program ini. “Kami tidak akan menggusur, rencananya kami membangun di tanah Unpad. 10 hektare totalnya, ini semua lahan Unpad tapi memang sekarang ada masyarakat tinggal, kami tidak akan menggusur itu. Kami akan menggunakan di lahan Unpad yang tidak digunakan masyarakat. Itu yang tahap awal,” ujarnya.
Karena keterbatasan lahan, Unpad mempertimbangkan pembangunan rumah susun. "Tentu seperti Pak Menteri sampaikan, ini tidak hanya untuk Unpad, tapi untuk masyarakat juga. Sehingga kemudian masyarakat di sekitar Unpad bisa juga ikut menikmati apa yang sudah pemerintah bangun di lingkungan masyarakat," kata Arief.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang