BANDUNG, KOMPAS.com - TN alias Noy (21) ditangkap polisi setelah melakukan pembacokan terhadap seorang pelajar berinisial ZA (17) hingga tewas.
Peristiwa tragis ini terjadi di samping sebuah bengkel motor di Jalan Cikuda, Kelurahan Pasirbiru, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (1/8/2025).
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, menjelaskan bahwa insiden tersebut berlangsung sekitar pukul 20.30 WIB.
Saat itu, korban yang berada di bengkel dihampiri oleh pelaku.
"Tersangka langsung membacok dengan senjata tajam jenis celurit dua kali. Bacokan pertama tidak mengenai korban, sedangkan bacokan kedua mengenai dada sebelah kiri," ucap Budi saat konferensi pers di Mapolrestabes Bandung, Senin (4/8/2025).
Baca juga: Pembacok Jaksa Deli Serdang Ngaku Pernah Setor Rp 138 Juta demi Ringankan Tuntutan
Setelah melakukan aksinya, tersangka segera meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP) dan pulang ke rumahnya.
Sementara itu, korban meninggal dunia di lokasi kejadian. "Kemudian dilakukan penyelidikan dan akhirnya kami berhasil menangkap pelaku yang kini diperiksa di Polsek Panyileukan," tambah Budi.
Dari hasil pemeriksaan sementara, motif pelaku melakukan pembacokan diduga karena sakit hati terhadap korban.
Menurut pengakuan tersangka, sebelumnya korban pernah melakukan penganiayaan terhadapnya.
"Dari pengakuan sementara, pelaku sakit hati terhadap korban karena pernah dipukul dan ditendang. Saat ini kita masih melakukan pendalaman lebih lanjut apabila ada motif lainnya. Pelaku saat itu datang dengan tangan kosong dan mengambil celurit yang ada di bengkel," jelas Budi.
Akibat perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 338 Jo 351 ayat (3) KUHP Pidana, karena sengaja menghilangkan nyawa orang lain atau melakukan penganiayaan yang mengakibatkan kematian.
Saat ini, pelaku masih dalam pemeriksaan oleh polisi dan ditahan di Rutan Mapolrestabes Bandung.
"Ancaman hukumannya 15 tahun hingga 7 tahun penjara," tegas Budi.
Baca juga: Polisi Tangkap 2 Pembacok Jaksa di Deli Serdang, Pelaku Lain Masih Diburu
Sementara itu, pelaku TN mengaku melakukan tindakan pembacokan karena merasa terdesak.
"Saya sakit hati sama dia. Dia ngajak berantem terus mukul duluan. Saya terdesak," ungkapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang