Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bandung Gandeng UK Maranatha Atasi Masalah Permukiman

Kompas.com, 5 Agustus 2025, 17:13 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com – Universitas Kristen (UK) Maranatha resmi bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk menangani permasalahan permukiman.

Kerja sama ini diungkapkan dalam peresmian kampus baru UK Maranatha di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengatakan Pemkot Bandung telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan jurusan Arsitektur UK Maranatha.

Baca juga: Halaman Gereja Maranatha Pangkalpinang Jadi Lokasi Parkir Saat Jemaah Shalat Id Masjid Kubah Timah Membeludak

Kolaborasi ini bertujuan melibatkan perguruan tinggi dalam mencari solusi berbagai persoalan di Kota Bandung, khususnya di sektor permukiman.

“Kita akan melibatkan kampus ini, khususnya jurusan arsitektur, menyelesaikan permasalahan rumah tidak layak huni (Rutilahu) di Kota Bandung yang masih sangat banyak,” kata Farhan, Selasa (5/8/2025).

Rektor Universitas Kristen Maranatha, Prof Frans Umbu Datta, mengungkapkan Maranatha kini memiliki kampus baru, berada di Bandung Barat.

Baca juga: Ada sejak 1930, Jam Gereja Maranatha Pangkalpinang Kembali Berdentang

kampus baru ini sebelumnya sempat terbengkalai sejak pandemi Covid 19. Setelah pembangunan diselesaikan, kini kampus tersebut siap beroperasi.

“Kita menerima penyerahan bangunan megah dari Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Maranatha ke Universitas Kristen Maranatha,” ujar Frans.

Kampus yang didominasi warna abu-abu ini berdiri di atas lahan seluas 35 ribu meter persegi. Saat ini, baru sekitar 5.000 meter persegi yang dimanfaatkan untuk bangunan utama.

Dua Program Studi Unggulan

Saat ini, kampus baru UK Maranatha baru mengoperasikan dua jurusan unggulan, yakni Bioteknologi di bawah Fakultas Kedokteran dan Arsitektur di bawah Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif.

“Jurusan arsitektur kami ini bukan di bawah nomenklatur Teknik Arsitektur, tapi di ranah seni dan desain. Makanya di bawah fakultas tersebut. Kami juga punya prodi lain yang tidak banyak dimiliki kampus lain, seperti fashion design,” jelas Frans.

Jumlah mahasiswa pada kedua jurusan itu dibatasi karena orientasi pendidikan difokuskan pada kualitas, bukan kuantitas.

“Untuk arsitektur hanya 12 orang, maksimal 28 orang untuk satu angkatan. Karena ruang gambar hanya muat untuk 12 orang. Orientasi kami bukan mencari mahasiswa sebanyak mungkin, tapi memberikan yang terbaik untuk mahasiswa kami,” tutur Frans.

Selain siap bekerja, lulusan kampus ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru.

“Nantinya mahasiswa yang lulus dari jurusan ini, bukan siap untuk bekerja saja tapi lebih dari itu, justru siap menciptakan lapangan pekerjaan,” imbuh Frans.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Bandung
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Bandung
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau