SUMEDANG, KOMPAS.com - Atap bolong, jamur, hingga bau lembab menguar di ruang kelas berukuran sekitar 50 meter persegi di SD Negeri Rancapurut, Desa Rancamulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Meski harus belajar di tengah kondisi memprihatinkan itu, sebanyak 28 pelajar kelas 5A tetap mengikuti pelajaran. Dua di antaranya, Hendrian Oktaviana (10) dan Fathir Rizki Pratama (11), mengaku tidak nyaman dengan kondisi ruang kelas.
"Takut ambruk, cemas, bau juga, jadi gak nyaman belajarnya. Kalau hujan bocor, banjir, jadi belajarnya pindah di luar (teras kelas) gak nyaman," ujar Fathir, Kamis (28/8/2025).
Hendrian menambahkan, buku tulis dan pelajaran sering basah saat hujan deras. "Waktu hujan itu, buku tulis, buku pelajaran sering kebasahan. (Kondisi ini) sudah lebih setahun, dari kelas empat sekarang kelas lima," kata Hendrian.
Baca juga: Curhat Guru di Pulau Medang, Kawasan Terpencil di Sumbawa, Tak Ada Internet hingga Kelas Bocor
Kuslinah, salah seorang guru senior di SDN Rancapurut, menyebut sekolah terakhir kali dibangun pada 2012.
"Bangunan ini hasil aspirasi dewan, jadi terakhir dibangun itu sekitar tahun 2012. Setiap kepala sekolah yang menjabat selalu memperbaiki, tapi sekarang kondisinya memang sudah semakin parah," ucap Kuslinah.
Menurut Kuslinah, ada empat ruang kelas rusak berat karena atap rapuh dan bocor, serta satu ruang perpustakaan yang ikut rusak.
"Ada empat kelas yang rusak parah, bocor begini, selain itu ruang perpustakaan juga rusak berat jadi total ada lima ruangan," katanya.
Dengan kondisi tersebut, SDN Rancapurut kekurangan ruang belajar.
"Di sini total ada 11 rombel, per kelas ada 28 siswa, jadi tentu sangat kekurangan ruangan kelas. Apalagi saat hujan, mengganggu KBM, ada risiko bahaya, dan kita guru juga merasa khawatir kalau hujan," jelas Kuslinah.
Ia menambahkan, pihak sekolah sudah meminta perbaikan kepada Pemkab Sumedang.
"Alhamdulillah, kemarin Pak Wabup (M. Fajar Aldila) sudah ke sini, melihat kondisi ruangan kelas ini. Kunjungan beliau menyenangkan kami. Beliau menyebutkan, tahun ini juga akan segera diperbaiki. Saat kunjungan Pak Wabup juga merasa khawatir, takutnya bila tidak segera diperbaiki akan menjadi bencana nasional," kata Kuslinah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang