Editor
Sedangkan Raja Juli Antoni menekankan bahwa persoalan sampah seharusnya tidak hanya dipahami dalam tataran teori maupun ayat, tetapi benar-benar diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Allah menyayangi orang-orang yang bertobat dan menyayangi orang-orang yang suka menjaga kebersihan. Sayangnya, ajaran itu sering tidak kita terapkan," katanya.
Menurutnya, yang dilakukan Pesantren Welas Asih menjadi bukti, sesuatu yang selama ini dianggap tidak bermanfaat bahkan mengganggu, bisa disulap menjadi karya besar berupa rumah ibadah.
"Ini inspirasi, tidak hanya bagi Indonesia, tapi juga dunia. Kalau kita masuk ke suatu tempat, lihatlah pengelolaan sampahnya. Di situlah ukuran peradaban kita," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul KEREN, Pesantren Welas Asih Garut Bangun Masjid dengan Bahan Sampah Plastik 12 Ton
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang