Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terabas Lumpur dan Sungai, Tas Sekolah Gratis Akhirnya Sampai ke Pedalaman Mentawai

Kompas.com, 14 Oktober 2025, 17:51 WIB
Putra Prima Perdana,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Sebanyak 2.000 tas sekolah gratis untuk anak-anak di pedalaman berhasil didistribusikan oleh tim Eiger Junior bersama Yayasan Tangan Pengharapan ke berbagai pelosok Indonesia.

Wilayah penerima bantuan antara lain Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat, Donggala dan Parigi Moutong di Sulawesi Tengah, Pulau Seram Bagian Barat di Maluku, serta Halmahera Timur di Maluku Utara.

Salah satu perjalanan yang paling menantang adalah menuju Sekolah Dasar Negeri (SDN) Madobag 07 dan SDN Madobag 04 di Dusun Buttui, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Baca juga: Tas Sekolah Saya Sudah Koyak, Mama Tak Ada Uang untuk Beli Baru

“Jalur darat yang berlumpur, terjal dan dalam menjadi tantangan berat bagi mobil bak yang kami tumpangi,” kata Agnes Lukito, Head Division EIGER Women & Junior, saat berbincang di Jalan Sumatera, Kota Bandung, Selasa (14/10/2025).

Perjalanan dimulai dari Jakarta menuju pusat Kecamatan Muara Siberut. Dari sana, tim menempuh jalur darat menggunakan mobil bak terbuka selama dua jam lebih membelah perbukitan dan hutan.

Setelah jalur darat ekstrem berakhir, perjalanan dilanjutkan dengan perahu pompong menyusuri sungai menuju Kampung Madobag dan Dusun Buttui yang lebih terpencil.

Medan Berat dan komitmen Kuat

Perjuangan tim Eiger membagikan tas sekolah gratis untuk anak-anak di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Madobag 07 dan SDN Madobag 04 di Dusun Buttui di Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai.Dokumentasi Eiger Perjuangan tim Eiger membagikan tas sekolah gratis untuk anak-anak di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Madobag 07 dan SDN Madobag 04 di Dusun Buttui di Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Agnes mengatakan, beratnya medan menuju kedua sekolah itu menjadi bukti komitmen Eiger untuk menjaga semangat dan harapan anak-anak Indonesia, terutama yang tinggal di daerah terpencil.

“Kami menamai program ini ‘Satu Tas di Pundakmu, Satu Harapan di Pundak Mereka’. Sebuah langkah kecil yang kami harap bisa membuka lebih banyak jalan bagi anak-anak Indonesia untuk belajar dan bermimpi,” ujar Agnes.

Brand Campaign Eiger, Prawati Utami Ningrum, yang turut dalam perjalanan menuturkan tantangan fisik dan mental yang dihadapi selama distribusi.

Baca juga: Eiger Tanam 10.000 Mangrove, Selamatkan Pesisir Pantai Utara Jabar

"Jarak tempuh sebenarnya tidak terlalu jauh, namun kondisi jalan yang rusak parah membuat kami harus menembus lumpur selama berjam-jam untuk mencapai SDN Madobag 07. Setelah itu, perjalanan hampir satu jam kami lanjutkan dengan perahu pompong menuju SDN Madobag 04. Sulit membayangkan perjuangan anak-anak di sini untuk bisa sampai ke pusat kecamatan di Siberut Selatan,” ujar Utami.

Tim Eiger disambut hangat dengan tarian khas Suku Mentawai di kedua sekolah. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi berbagi cerita dan pengenalan profesi kepada anak-anak asli Mentawai.

Selain membagikan tas sekolah, tim juga menyampaikan surat-surat dari anak-anak Indonesia di daerah lain yang dititipkan kepada mereka.

“Semoga tas Eiger ini bisa menjadi teman perjalanan anak-anak Indonesia dalam menggapai impian mereka. Kelak, tas ini akan menjadi saksi langkah-langkah kecil mereka menemukan dunia yang lebih luas, seperti dalam mimpi-mimpi mereka,” tandasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Bandung
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Bandung
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau