CIAMIS, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis men-tracking lahan kritis di sejumlah lokasi di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Upaya ini sebagai bagian mitigasi bencana tanah longsor, banjir, dan banjir bandang.
"Kami tracking ke daerah rawan tinggi banjir dan banjir bandang," kata Kepala Pelaksana BPBD Ciamis, Ani Supiani, saat ditemui di kantornya, Kamis (4/12/2025).
Titik yang diinvestigasi ialah di Gunung Kendeng, Desa Kalijaya, Kecamatan Banjaranyar; Gunung Gegerbentang, Kecamatan Pamarican; dan Gunung Syawal.
Baca juga: Update Korban Banjir-Longsor Sumut dari BPBD: 307 Meninggal, 167 Hilang dan 41.952 Mengungsi
"Gunung Syawal ada beberapa titik yang kami investigasi, yakni Kecamatan Cihaurbeuti, Panumbangan, Lumbung, atau Kawali," ucap Ani.
Tracking dilakukan di tempat yang dulunya pernah terjadi bencana banjir dan banjir bandang.
Di Desa Padamulya, Kecamatan Cihaurbeuti, dulu pernah terjadi banjir bandang, sedangkan di Kecamatan Panumbangan pernah terjadi pergerakan tanah.
Untuk Kecamatan Cihaurbeuti, pernah terjadi bencana pergerakan tanah dan banjir.
"Kami memang basic-nya di banjir bandang. Dulu di Padamulya dan Kalijaya pernah terjadi banjir. Kami investigasi di atasnya seperti apa," ucap Ani.
Baca juga: Siaga Bencana Hidrometeorologi, BPBD Bengkulu Bersiap
Dia melanjutkan, di wilayah Kalijaya dulu pernah terjadi banjir yang menyebabkan satu rumah dan jembatan rusak.
Setelah kejadian, dilakukan penanaman pohon di Gunung Kendeng, Kalijaya.
"Kami pernah investigasi di Gunung Kendeng, yang seharusnya lahan, tanah yang ditanami tanaman kuat, tetapi ditanami pohon pisang. Sekarang sudah ditanami pohon yang berakar tunggang," kata Ani.
Lebih lanjut, dia mengatakan, ada tiga tim yang melakukan tracking lahan.
Investigasi dilakukan dengan cara mendaki, menggunakan drone, dan berkolaborasi dengan Polhut serta aparat setempat.
Ani berharap, hasil investigasi tidak menunjukkan kerusakan lahan di Ciamis.
"Ya mudah-mudahan di Ciamis baik-baik saja, aman-aman saja," harapnya.
Selain mitigasi kebencanaan, Ani mengatakan, pemerintah sudah membuat Surat Edaran Bupati tanggal 14 Oktober 2025.
Kabupaten Ciamis berada di Siaga Darurat banjir bandang, longsor, cuaca ekstrem, dan hidrometeorologi sampai dengan Mei 2026.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang