BANDUNG, KOMPAS.com - Ratusan rumah warga di Kampung Ciseah Mekar, RT 1 RW 11, Desa Pameuntasan, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terendam banjir setinggi satu meter, Kamis (4/12/2025).
Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Bandung sejak sore mengakibatkan aliran Sungai Muara Ciwidey meluap.
Pantauan di lapangan, luapan Sungai Muara Ciwidey yang melintasi jembatan sudah mulai surut.
Hanya saja, di bagian pemukiman warga masih tergenang dengan ketinggian beragam, mulai dari 50 sentimeter hingga satu meter lebih.
Baca juga: Banjir Satu Meter Kepung Sukarame, Bandung, Warga Akui Baru Pertama Mengungsi
Beberapa warga terlihat bergotong-royong membersihkan lipir dan air dari dalam rumah menggunakan alat seadanya.
Sementara itu, arus lalu lintas di jalur tersebut terputus.
Jalur tersebut menghubungkan antara Katapang menuju wilayah Kutawaringin, tepatnya di daerah Stadion Si Jalak Harupat (SJH).
Dewi Natalia (52), warga setempat, mengatakan hujan mulai turun pukul 14.00 WIB.
Saat itu, warga sudah mulai mengecek ke jembatan untuk melihat kondisi air.
Dia menyebut, kondisi aliran Muara Ciwidey tergantung pada kondisi cuaca di wilayah Ciwidey.
"Nah, kita kan suka nanya ke orang-orang di Ciwidey gitu. Situasi di Ciwidey itu gimana, aman enggak? Tadi dapat info katanya ada longsor sama air, pokoknya air siap-siap gitu. Terus kita cek juga ke jembatan," ujarnya ditemui di lokasi, Kamis (4/12/2025).
Kondisi rumah warga di Kampung Ciseah Mekar, RT 1 RW 11, Desa Pameuntasan, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terendam banjir setinggi satu meter akibat luapan sungai muara Ciwidey, Kamis (4/12/2025)Dewi dan warga lainnya sempat menunggu bunyi alarm penanda banjir yang terpasang di jembatan.
Namun, hingga air datang, alat tersebut tidak kunjung memberikan peringatan.
"Nah, di jembatan. Ternyata airnya sudah tinggi, tapi di situ kan ada yang bunyi gitu ya. Tapi itu enggak bunyi-bunyi gitu. Terus kenapa ini kapan bunyinya gitu," katanya.
Selain alarm, kata Dewi, pemerintah sudah menyiapkan perangkat untuk menahan lajur aliran sungai agar tidak meluap. "Semacam tanggul sungai, dari karung, tapi untuk hari ini ya kaya gini," ungkapnya.