Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabungan Rp 800 Juta Dibawa Kabur, Bupati Tasikmalaya Minta Pelajar Tak Kapok Menabung

Kompas.com - 26/07/2023, 13:19 WIB
Irwan Nugraha,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com- Bupati Tasikmalaya, Jawa Barat, Ade Sugianto, meminta seluruh pelajar supaya tak kapok menabung di sekolah meski ada mantan kepala sekolah (kepsek) bawa kabur tabungan Rp 800 juta. 

Menurutya, perbuatan mantan kepsek tersebut adalah seorang oknum tercela dan tak bisa berimbas kepada sekolah-sekolah lainnya dengan manajemen bagus pengelolaan tabungan siswa. 

Bahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya akan melibatkan lembaga Perbankan untuk tabungan siswa di sekolah usai adanya kejadian ini. 

Baca juga: Dinkes Tasikmalaya Temukan Akun Medsos Jual Bantuan Susu Stunting

Seperti diketahui seluruh uang tabungan siswa berjumlah Rp 800 juta SDN 1 Pakemitan dan SDN 3 Pakemitan, Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya telah dibawa kabur mantan Kepala Sekolah IS. 

"Laporan hal itu (mantan kepsek bawa kabur tabungan siswa Rp 800 juta) telah ditangani dan diawasi sampai saat ini. Hal ini upaya dalam meluruskan permasalahan ini dilakukan oleh Pak Kadis (Dinas Pendidikan) dan jajaran. Kemudian proses pengembalian uangnya akan terus dilakukan pengawasan dengan baik dan mudah-mudahan prosesnya lancar," jelas Ade kepada wartawan di halaman kantornya usai acara HUT Kabupaten Tasikmalaya ke-391, Rabu (26/7/2023). 

Ade tidak mau dengan kejadian ini kebiasaan anak didik menabung jadi hilang di sekolah. 

Menurutnya, adanya kejadian ini karena lemahnya sistem di sekolah terkait manajemen pengelolaan keuangan.

Baca juga: Pilu Siswa SD di Tasikmalaya Korban Tabungan Dibawa Kabur Eks Kepsek, Buku Tulis Diberi Tetangga

Sampai akhirnya ratusan orangtua siswa berunjukrasa ke kantor desa meminta difasilitasi untuk penyelesaian kasus ini dan mendapatkan batas waktu pengembalian sampai tanggal 30 Juli 2023. 

"Kemudian hal ini menjadi perhatian kita semua, dengan kejadian ini jangan sampai kebiasaan anak menabung sampai hilang, karena moto berhemat itu pangkal kaya. Namun, ini sistemnya yang harus kita rubah dan kemungkinan besar kita akan melibatkan Perbankan," tambah Ade. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com