Sungai Cibeet Karawang Menghitam dan Bau Menyengat

KARAWANG, KOMPAS.com - Warga mengeluhkan Sungai Cibeet di wilayah Karawang, Jawa Barat yang airnya menghitam dan bau menyengat. Padahal, Sungai Cibeet menjadi sumber air puluhan ribu warga Desa Wanajaya, Wanakerta, dan Mekarmulya.

Iis (50), salah satu warga yang tinggal di tepian Sungai Cibeet mengaku kesulitan air usai sungai tersebut menghitam dan mengeluarkan bau. Jika digunakan untuk mandi, badan menjadi gatal.

"Air sungai Cibeet saat ini, tidak bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi dan mencuci," kata Iis di Karawang, Selasa (17/10/2023).

Baca juga: Gunung Cengkik di Karawang Terbakar, 5,4 Hektar Hutan Hangus

Saat malam hari, bau menyengat juga keluar dari Sungai Cibeet. Bau tersebut disebut warga membuat sesak napas.

"Kalau bada Magrib (malam) sampai pagi, bau menyengat dari Sungai Cibeet, sangat terasa bisa membuat sesak napas. Bahkan kadang sampai siang begini, masih bau," ujar Iis.

Baca juga: Diduga Hendak Culik Bocah, Seorang Pria di Karawang Dikepung Warga

Pejabat sementara Kepala Desa Wanakerta Suherman mengatakan, kondisi air Cibeet tidak bisa dimanfaatkan warga untuk kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK).

"Air berwarna hitam pekat dan mengeluarkan bau menyengat, diduga tercemar limbah perusahaan," kata Suherman, Senin.

Padahal, saat musim kemarau seperti sekarang dan warga kesulitan air bersih, air Sungai Cibeet bisa dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari.

Suherman bersama Danposmil Telukjambe Barat, Serda Syarfeni, Dansub 03 satgas Citarum Harum (CH) sektor 17 Serma Mailiwindra, dan warga telah mengecek langsung kondisi air Sungai Cibeet yang menghitam dan mengeluarkan bau menyengat.

"Kami akan melakukan koordinasi dengan atasan kita masing masing, dan tentunya koordinasi dengan dinas terkait untuk langkah-langkah selanjutnya," ujar Suherman.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang, Wawan Setiawan, mengaku belum bisa menyimpulkan penyebab air Sungai Cibeet menghitam dan mengeluarkan bau menyengat.

"Belum bisa kita simpulkan penyebabnya. Rencana hari Jumat mau verlap ke lokasi bareng DLH Provinsi Jabar. Sekalian ambil sampel air limbah dan air sungainya," kata Wawan melalui pesan singkat.