Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bandung Akan "Dipaksa" Kelola Sampah Sendiri

Kompas.com - 13/11/2023, 17:57 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Persoalan sampah di wilayah Bandung Raya, Jawa Barat (Jabar), hingga saat ini belum terselesaikan.

Pasalnya, Distribusi sampah ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jabar, masih terkendala sehingga tumpukan sampah masih tampak di sejumlah wilayah, termasuk di Kota Bandung.

Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Triadi Machmudin mengaku setiap hari mendapat keluhan perihal tumpukan sampah dari warga.

"Saya setiap hari terima keluhan dari masyarakat. Ada yang di Rajamantri, ada yang di Sederhana. Sebetulnya kan dibersihkan, tapi muncul lagi di situ," kata Bey, Senin (13/11/2023), dikutip dari TribunJabar.id.

Bey mengatakan, pihaknya akan menggelar rapat koordinasi untuk membahas penanganan sampah secara permanen di Bandung Raya.

Baca juga: Kabur Setelah Jual Tanah Orang, Seorang Direktur di Purworejo Ditangkap di Bali

Kontribusi masyarakat perlu ditingkatkan

Menurut Bey, kepedulian dan kontribusi warga Bandung Raya dalam menangani persoalan sampah perlu ditingkatkan.

"Darurat sampah terjadi di Bandung Raya itu (seperti) tidak dirasakan oleh masyarakat. Jadi masyarakat masih belum (banyak berkontribusi) dari awal, dari hulunya masih belum memperbaiki," ujar Bey.

Dia pun mengaku telah meminta kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup tiap daerah agar segera mencari solusi jika nantinya sampah organik tidak boleh dibuang ke Sarimukti sehingga tidak menimbulkan masalah baru.

Sementara Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legoknangka sebagai pengalihan dari TPAS Sarimukti baru akan dibangun mulai November 2024.

Warga dipaksa kelola sampah sendiri

Ketua Harian Penanganan Sampah Kota Bandung, Ema Sumarna memastikan bahwa pihaknya akan memprioritaskan pengangkutan tumpukan sampah di TPS dan jalan.

Baca juga: Sopir Truk Semen Mengantuk Tabrak Warung dan Rumah di Cianjur sampai Hancur

Apalagi, saat ini Kota Bandung mulai sering diguyur hujan sehingga dikhawatirkan sampah akan berserakan.

"Kami saat ini terus berupaya keras mengedukasi masyarakat. Masyarakat harus benar-benar mempunyai empati bahwa ini harus sudah menjadi gerakan bersama. Memang (gerakan) ini harus ada paksaan," ucap Ema.

"Sebab, kalau tak mau, sampai kapan pun tidak akan berubah. Jika tidak berubah berarti sedang menunggu bom waktu yang sewaktu-waktu akan benar-benar menjadi lautan sampah, karena semangat masyarakat bukan mengolah dan menyelesaikan tapi membuang," sambungnya.

Dia menegaskan, pihaknya kini sedang berpacu dengan batas waktu kedaruratan sampah sehingga warga Bandung perlu dipaksa mengelola sampahnya sendiri.

Baca juga: Ada 50 Buaya Muara Hidup Liar di Teluk Dawan, Warga Harus Hati-hati

Pihaknya juga akan segera membagikan ember-ember untuk metode "kang empos" ke tiap kelurahan. Nantinya pihak RT dan RW yang menentukan penerima ember tersebut.

"Kami sedang berproses mau memberikan ember-ember untuk metode kang empos. Masalah masyarakat mau dengan Loseda ya silakan. Kami tidak pernah kaku dengan metode. Terpenting, harus punya komitmen untuk berubah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

Bandung
Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Bandung
Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Bandung
Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Bandung
Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Bandung
Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Bandung
Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Bandung
Gempa di Garut, Daop 2 Bandung Sempat Berlakukan BLB, 11 KA Terdampak

Gempa di Garut, Daop 2 Bandung Sempat Berlakukan BLB, 11 KA Terdampak

Bandung
BPBD Jabar Sebut Korban Luka-luka akibat Gempa Garut Bertambah

BPBD Jabar Sebut Korban Luka-luka akibat Gempa Garut Bertambah

Bandung
Pj Bupati Garut Diminta Turun Tangan Atasi Kerusakan akibat Gempa

Pj Bupati Garut Diminta Turun Tangan Atasi Kerusakan akibat Gempa

Bandung
Cerita Warga Aceh di Bandung, Trauma Kembali Saat Rasakan Gempa

Cerita Warga Aceh di Bandung, Trauma Kembali Saat Rasakan Gempa

Bandung
Gempa Garut Sabtu Malam, Warga Sebut Guncangannya Cukup Lama

Gempa Garut Sabtu Malam, Warga Sebut Guncangannya Cukup Lama

Bandung
Bawa 1 Kilogram Sabu dalam Kemasan Obat Tradisional, Kurir Narkoba ditangkap di Tol Cipali

Bawa 1 Kilogram Sabu dalam Kemasan Obat Tradisional, Kurir Narkoba ditangkap di Tol Cipali

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com