BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 13 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) asal Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang berada di Panti Rehabilitasi Gangguan Jiwa dan Narkoba Tanbihul Gofilin di Cilacap, Jawa Tengah, dievakuasi Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bandung.
Sebelumnya, beredar sebuah video yang memperlihatkan orang mengeluhkan puluhan ODGJ asal Kabupaten Bandung yang ditampung di panti miliknya.
Tak tanggung-tanggung orang dalam video tersebut menyebut ada 40 ODGJ asal Kabupaten Bandung yang ditampung di panti miliknya.
Baca juga: Diamankan, ODGJ Tanpa Busana Kerap Ganggu Warga di Cikakak
Tak hanya itu, pria dalam video itu juga menyebut para ODGJ itu diantarkan oleh relawan Satgantar bentukan Dinsos Kabupaten Bandung ke panti miliknya.
Satgantar juga disebut meminta sejumlah uang mulai dari Rp 3 juta sampai Rp 15 juta untuk pembiayaan ODGJ di panti tersebut selama 9 bulan.
Namun, uang yang dimintai dari keluarga ODGJ tidak pernah sampai dari ke panti tersebut.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bandung, Indra Respati, membenarkan terkait adanya ODGJ asal Kabupaten Bandung di panti tersebut.
Baca juga: Polisi Amankan Pria Diduga ODGJ yang Bawa Sajam dan Buat Keonaran di Sumbawa
Indra menjelaskan, saat ini pihaknya tengah menjemput ODGJ tersebut dari Cilacap menuju Kabupaten Bandung.
"Jadi penanganan ODGJ di Kabupaten Bandung saat ini bahwa kami sedang melakukan penjemputan dan saat ini sedang dalam perjalanan dari Cilacap menuju Baleendah, Kabupaten Bandung," ujar Indra saat ditemui di kantornya di Komplek Pemerintah Kabupaten Bandung (Pemkab), Soreang, Senin (4/12/2023).
Indra menampik jika jumlah ODGJ asal Kabupaten Bandung yang berada di panti tersebut berjumlah 40 orang, namun hanya 23 orang. Saat ini yang dibawa Dinsos Kabupaten Bandung hanya 13 orang.
"Berdasarkan dari laporan kepala UPTD dan kabid rehabilitasi sosial adalah sebanyak 13 orang. Soalnya yang lainnya ada yang tetap di sana, karena permintaan keluarganya untuk dirawat di panti tersebut," beber dia.
Terkait dugaan pungli yang dilakukan relawan Satgantar, Indra mengaku tengah melakukan tindak lanjut atas dugaan tersebut.
Pasalnya saat ini, pihaknya tengah fokus pada proses evakuasi 13 ODGJ tersebut dan memastikan kesehatannya.
"Adanya dugaan-dugaan seperti itu tentu kami tindak lanjutnya akan memintai keterangan terutama dari UPTD. Apakah itu betul atau tidak, kami akan mengecek secara langsung. Soalnya sekarang UPTD-nya sedang melakukan penjemputan dari Cilacap. Mudah-mudahan besok lusa bisa kita konfirmasikan terkait hal tersebut," jelas Indra.
Indra mengaku, selama ini pihaknya tidak pernah memungut biaya sepeser pun selama menjalankan pelayanan sosial.