Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Indramayu: Sejarah, Nama, dan Motif

Kompas.com - 10/01/2024, 19:09 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Batik Indramayu merupakan salah satu warisan budaya wilayah setempat.

Nama Batik Indramayu adalah batik Dermayon atau batik Paoman dengan motif khas pesisir.

Pengerjaan batik Indramayu dilakukan dengan menggunakan canting dan cap.

Batik Indramayu

Sejarah Batik Indramayu

Batik Dermayon berasal dari nama Indramayu di masa lalu, yaitu Darma Ayu.

Dalam keseharian, masyarakat setampat mengucap Indramayu menjadi Dermayon atau Dermayuan yang berarti gaya, khas Indramayu.

Kerajinan batik Dermayon telah tumbuh seak ratusan tahun yang lalu.

Hal tersebut berkaitan dengan kondisi geografis Indramayu yang berada di pesisir dengan Pelabuhan Cimanuk.

Baca juga: Mengenal Batik Dermayon Asal Indramayu, Motif Khas Pesisir Laut dan Sejarahnya

Pelabuhan tersebut sangat strategis dan penting di wilayah pantai utara Jawa pada tahun 1513 hingga 1515.

Batik klasik Indramayu diperkirakan mulai dibuat pada masa Kerajaan Demak sekitar tahun 1527.

Hal tersebut diketahui dengan banyaknya pengrajin Lasem yang hijrah ke Indramayu.

Oleh karena itu, ada kemiripan antara batik Dermayon dengan motif Lasem, dimana keduanya dipengaruhi motif Tiongkok.

Meskipun begitu, batik dari Jawa Tengah tersebut masuk melalui perantara pedagang yang hilir mudik antara Jepara dan Banten.

Batik Indramayu pada awalnya dibuat oleh para istri nelayan yang hendak mencari penghasilan tambahan, mengingat ekonomi nelayan bergantung dari hasil tangkapan dan cuaca.

Para pembatik saat itu beranggapan membatik seperti melukis tanpa makna khusus. Mereka hanya tertarik pada keindahan obyek semata.

Pada perkembangannya, batik Indramayu menadi komoditi ekonomi dan untuk memenuhi selera pasar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com