Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan "Driver" Ojol pada Ibunya Sebelum Tewas Ditabrak Pemabuk di Bandung

Kompas.com - 01/04/2024, 16:14 WIB
Agie Permadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Kesedihan masih terlihat jelas menggelayut di wajah Munirah (62). Ia tak menyangka bahwa anak sulungnya, Irwanto (43), yang merupakan tulang punggung di rumah tersebut harus kehilangan nyawanya, Sabtu (30/3/2024) dini hari. 

Munirah mendengar kabar kematian anaknya dari teman Irwanto. Saat itu, Sabtu subuh, Munirah tengah menyiapkan santap sahur di kediamannya, Jalan Maleber Utara, RT 03 RW 06, Kota Bandung, Jawa barat.

Ada seseorang yang datang menyampaikan berita duka kepadanya. Sontak kabar tersebut membuat Munirah kaget, perasaannya tak karuan. Lantas ia pun pingsan dan langsung digontong untuk ditenangkan dan beristirahat.

Baca juga: Penabrak Ojol hingga Tewas di Bandung Mengaku Baru Pulang dari Kelab Malam

"Ibu kaget waktu Pak Nurdin ke ibu ngasih tahu Pak Irwanto meninggal, itu ibu dikasih tahu pas mau sahur. Saat tahu ibu pingsan, tahu-tahu saya sudah digotong, sadar-sadar sudah di rumah sebelah, saya kaget," ucapnya saat ditemui di rumah duka, Senin (1/4/2024).

Seperti diketahui, Irwanto (43) merupakan driver ojek online yang tewas usai ditabrak pengendara mobil Toyota Harier di Jalan BKR depan Masjid An-Nur, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Sabtu (30/3/2024) dini hari.

Baca juga: Kronologi Pengemudi Mabuk Tabrak Driver Ojol hingga Tewas di Bandung

Korban ditabrak dari belakang oleh seorang pengemudi yang saat itu tengah mabuk. Korban terpental, dan kendaraannya terseret mobil.

Irwanto tewas seketika di lokasi kejadian dan jasadnya langsung dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Munirah mengaku, anaknya merupakan tulang punggung keluarga di rumah itu. Korban merupakan anak pertama dari enam bersaudara.

Sebelum meninggal, Irwanto tak biasanya berangkat siang setelah shalat Jumat.

"Biasanya kalau mau pergi ngojek itu buka (puasa) dulu, ini enggak, dia pergi siang setelah jumatan," kata Munirah.

Sebelum berangkat, korban sempat pamit kepada Munirah untuk menjemput rezeki.

"Ibu bilang gini, 'Wan, nanti saja gojeknya kalau udah buka', katanya, 'Enggak, Bu, mau cari rezeki dulu', kata ibu teh sing hasil ya wan, sehat," cerita Munirah.

Akan tetapi, Tuhan berkehendak lain, pada Sabtu malam Irwanto tewas dalam kecelakaan.

Menurut Munirah, kepergian korban juga tak berselang lama dengan kematian adiknya. Irwanto meninggal setelah 100 hari kepergian adiknya.

"Jadi tahun ini teh, dua orang anak ibu yang meninggal," kata Munirah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com