Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub Ciamis Periksa Kelaikan Bus, Klakson "Telolet" Dilarang

Kompas.com - 05/04/2024, 11:14 WIB
Candra Nugraha,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi


CIAMIS, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan dan Polres Ciamis memeriksa kelaikan bus antarkota antarprovinsi di Terminal Ciamis, Jumat (5/4/2024).

Selain pemeriksaan kendaraan, para sopir bus turut menjalani tes urine yang dilakukan BNN Ciamis.

"Kita ramp check seluruh kendaraan umum yang melintasi terminal," kata Kepala Dishub Ciamis, Dadang Mulyatna saat ditemui di sela pemeriksaan.

Kelaikan bus yang diperiksa di antaranya fungsi rem, klakson, lampu-lampu hingga ban.

Hasil pemeriksaan sementara, kata Dadang, belum ditemukan kendaraan yang tak laik jalan. "Paling hanya lampu yang melempem, kurang terang," kata Dadang.

Baca juga: Makan Korban Jiwa, Penggunaan Klakson Telolet Dilarang di Terminal Kalideres

Dia menegaskan, bus membawa manusia, bukan barang. Oleh karenanya keselamatan harus diutamakan.

"Keluarga di kampung halaman menunggu," kata dia lagi.

Lebih lanjut, Dadang mengatakan, Dinas Perhubungan melarang penggunaan klakson "telolet" di bus.

Dia menjelaskan, pemakaian "telolet" ini berkaitan dengan sistem pengereman bus.

"Ternyata sumber 'telolet' diambil dari kompresor rem. Jika sebagian dipakai untuk 'telolet' (terbagi), fungsi rem berkurang," kata dia.

Oleh karenanya, jika 'telolet' sering dipakai akan memengaruhi fungsi rem. "Ini yang berbahaya (bisa menyebabkan rem blong). Saya tegaskan pada sopir jangan gunakan 'telolet'," kata Dadang.

Baca juga: Cek Armada Mudik, Dishub Cirebon Sita Sejumlah Klakson Telolet

Sementara itu, Kepala BNN Ciamis, Yaya Surya Adijaya menambahkan, BNN mengambil sampel tes urine dari 20-25 pengemudi bus.

Dia berharap, tak ada sopir yang menggunakan narkotika. "Karena ini menyangkut nyawa penumpang dan pengemudi itu sendiri," kata Yaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com