BANDUNG, KOMPAS.com -Asih Kusmiati (42), warga Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengaku tak punya pilihan dalam mengelola atau membuang sampah.
Selain menimbun atau membakar sampah, Asih masih membuang sampah di aliran sungai Cikeruh yang merupakan anak Sungai Citarum.
Baca juga: Pemulung Sampah di Citarum, Cuma Cari Plastik, Mayat Pun Diabaikan
Dalam sepekan, ada saja sampah rumah tangga yang dibuang ke sungai.
Baca juga: Penampakan Lautan Sampah di Sungai Citarum yang Disebut The New Ocean Rubbish
"Kalau dibilang sering sih enggak, tapi ada aja sehari atau dua hari yang dibuang ke sana," ujarnya saat ditemui di kediamannya, Kamis (13/6/2024).
Baca juga: Pemprov Jabar Bersihkan Lautan Sampah di Sungai Citarum Usai Videonya Viral
Asih tak menyangkal yang dilakukannya menyalahi aturan.
Namun, hal itu dilakukannya lantaran akhir-akhir ini, pengangkutan sampah di lingkungannya lambat.
Namun, dia mengaku volume sampah yang dibuang ke sungai tak terlalu banyak.
"Kalau buang sampah ke sana (sungai), dibilang sudah lama enggak juga. Ini mah kalau lama pengangkutan, kadang saya sudah buang saja sebagian ke sana (sungai)," katanya.
Biasanya, sampah yang dibuang Asih ke aliran Sungai Cikeruh, berupa sampah organik, seperti sisa makanan atau nasi, dan sampah plastik bekas jajan anak.
Sampah yang dibuang Asih ke sungai, terlebih dahulu dimasukkan ke dalam kantong plastik atau karung berukuran kecil.
Terkadang, sampah berukuran besar, seperti bekas kaki-kaki kursi atau potongan kayu, juga dibuang ke sungai.
Tindakan itu, kata Asih, juga dilakukan warga sekitar.
"Jadi enggak saya aja di sini yang seperti itu, ada juga yang lain," terangnya.
Jika petugas pengangkut sampah di lingkungan terlambat atau tidak mengangkut sama sekali, suami Asih kerap membakarnya di halaman rumah.
Asih mengaku keterlambatan pengangkutan sampah menjadi alasan kuat dia dan beberapa warga lainnya masih membuang sampah ke sungai.