Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntutan Hukuman Mati Herry Wirawan Diharapkan Timbulkan Efek Jera

Kompas.com - 12/01/2022, 07:40 WIB
Ari Maulana Karang,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Tuntutan hukuman mati dari jaksa terhadap Herry Wirawan, pelaku pemerkosa 13 santriwati, diharapkan bisa memberikan efek jera.

Ketegasan penegak hukum diharapkan bisa menekan angka kekerasan seksual pada anak.

Hal ini disampaikan Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut, Jawa Barat, Diah Kurniasari Gunawan.

"Semoga ini bisa menimbulkan efek jera yang kuat, sehingga kasus kekerasan seksual pada anak menurun," ujar Diah saat dihubungi, Selasa (11/1/2022).

Baca juga: Perkosa 13 Santriwati, Herry Wirawan Dituntut Hukuman Mati

Menurut Diah, hukuman berat harus diberikan kepada para pelaku kekerasan seksual pada anak, termasuk hingga hukuman mati.

Sebab, pelaku telah merusak masa depan anak yang menjadi korban.

Diah menuturkan, dari pengalamannya di P2TP2A, perlu upaya besar merehabilitasi anak-anak korban kekerasan seksual.

Padahal, anak-anak adalah generasi penerus bangsa.

"Dampaknya bisa sampai merusak masa depan bangsa ini. Makanya sanksinya juga harus berat," kata dia.

Baca juga: Herry Wirawan Tak Cuma Dituntut Hukuman Mati, tetapi Juga Kebiri Kimia

Diah menyampaikan, upaya rehabilitasi anak-anak korban kekerasan seksual harus berkelanjutan.

Para korban harus didampingi hingga benar-benar bisa membangun hidupnya kembali.

Bahkan, bisa sampai mereka dewasa.

"Pendampingannya bisa sampai mereka dewasa, berumah tangga, membangun kehidupan baru, jangan sampai traumanya merusak hidup mereka kelak," kata Diah.

Baca juga: Jaksa Minta Hakim Bubarkan Yayasan hingga Rampas Aset Herry Wirawan untuk Ganti Rugi Korban

Selama lima tahun menjadi Ketua P2TP2A, Diah banyak bersentuhan dengan anak-anak korban kekerasan seksual.

Selama itu, Diah mengaku perasaannya sangat bercampur aduk.

"Sedih, marah, prihatin, kecewa, tapi bisa bercampur rasa bahagia saat melihat mereka bisa membangun kehidupan kembali, rasa percaya dirinya kembali, bisa berkarya di masyarakat," kata Diah.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Sukabumi, Otopsi Ungkap Bekas Kekerasan

Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Sukabumi, Otopsi Ungkap Bekas Kekerasan

Bandung
Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bandung
Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Bandung
Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Bandung
Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com