KOMPAS.com - Mutia (22), warga Songgom Gekrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mencari sang ibu, Yuli (45) yang sudah hilang kontak selama 17 tahun.
Menurut cerita dari nenek, saat Mutia berusia 4 tahun yakni pada tahun 2015, Yul pamit berangkat ke Hongkong menjadi tenaga kerja wanita.
Yuli berangkat melalui perusahaan penyalur tenaga kerja di Jakarta. Namun saat ditelusuri pihak keluarga, nama Yuli tak masuk dalam daftar pekerja yang diberangkatkan.
Baca juga: Berbekal Foto dan Ijazah, Mutia Cari Ibunya yang 17 Tahun Hilang Kontak di Hongkong
Mutia bercerita, setelah 7 bulan berada di Hongkong, sang ibu sempat mengirimkan kabar kepada keluarga di Cianjur.
Setelah itu keberadaan Yuli tak lagi diketahui.
"Ibu pergi ke Hongkong untuk bekerja waktu saya usia 4 tahun, saat itu tahun 2005," kata Mutia (22) kepada wartawan, Senin (18/1/2022).
Menurut Mutia, sejak 2 tahun terakhir dia berusaha mencari keberadaan sang ibu.
"Sudah dua tahun terakhir ini saya berupaya mencari keberadaan ibu, sudah ke mana-mana, lewat medsos juga," ujar dia.
Baca juga: Cerita Ridwan Kamil Saat Jadi Pekerja Migran di Hongkong
Kepada Mutia, sang nenek bercerita jika sang ibu sempat memberikan kabar jika sudah tak betah bekerja di Hongkong.
"Tapi saya berkeyakinan ibu masih hidup. Saya akan terus mencari," ujar Mutia.
Saat mencari keberadaan sang ibu, Mutia hanya berbekal foto dan ijazah yang masih disimpan oleh keluarga.
Sementara itu suami Mutia, Muhamad Eflin Fadilah (24), mengatakan ia sudah mencoba mencari ibu istrinya di media sosial.
"Upaya mencari di media sosial sudah, sempat ada yang mirip foto namun ternyata bukan," katanya.
Baca juga: Pulang dari Hongkong, Seorang Pekerja Migran Asal Madiun Diduga Terpapar Varian Omicron
Sementara itu Ketua Astakira Pembaharuan Cianjur Ali Hildan mengatakan pihaknya telah menerima pengaduan terkait kasus pekerja migran yang hilang kontak tersebut.
Dari dokumen yang diterima, PMI (Pekerja Migran Indonesia) bernama Yuli tersebut bekerja di Hongkong sebagai asisten rumah tangga.
Pihaknya pun langsung menindaklanjuti laporan tersebut dengan mencari tahu keberadaan terkini PMI asal Songgom Gekrong Cianjur itu.
Baca juga: Cerita TKW Neti, Hilang di Malaysia Sejak 2001, Ternyata Jadi Pembantu Tanpa Gaji Selama 8 Tahun
"Langkah kita langsung kroscek dan mengklarifikasi kepada pihak-pihak terkait, termasuk ke perusahaan yang memberangkatkannya," kata Ali kepada Kompas.com, Selasa (18/1/2022).
"Namun, saat ini posisinya belum terlacak, karena memang butuh proses, apalagi ini sudah belasan tahun ya hilang kontaknya," sambung dia.
Saat ini pihaknya akan berupaya sekuat tenaga mendampingi dan membantu keluarga PMI bersangkutan.
"Anaknya ini sudah dua tahun mencari-cari keberadaan ibunya hanya berbekal foto dan ijazah. Kita akan bantu tentunya," kata Ali.
Baca juga: 2 Perempuan Ditangkap Saat Akan Berangkatkan TKW Ilegal ke Malaysia
Ali mengatakan kasus PMI hilang kontak dari keluarganya di Cianjur ini cukup banyak.
"Di awal tahun ini sudah ada dua laporan yang hilang kontak, dengan yang ini. Namun tentunya untuk penanganan butuh keterlibatan banyak pihak, termasuk pemerintah daerah tentunya," ujar Ali.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis Firman Taufiqurrahman | Editor : Khairina), Tribun Jabar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.