Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Para Korban PO Minyak Goreng Murah di Bandung, Kerugian Capai Rp 1,6 Miliar

Kompas.com - 25/02/2022, 15:55 WIB
Editor Rachmawati

 

Alasan gudang kosong

Korban lain adalah Iros Mawarni. Ia berlangganan membeli minyak goreng ke IR sejak November 2021.

Saat itu IR tak ingkar janji dan selalu memenuhi pesanan Iros.

"Saya mulai ikut PO (pre-order) di akhir November, itu lancar sudah tujuh kali pengiriman saya. Misalkan, masuk PO Senin, Rabu sudah dikirim. Cuma mandeknya pas akhir Desember itu, bareng semuanya," ujar Iros.

Kepada Iros, IR mengaku barang di gudang sedang kosong. Saat itu, Iros sudah transfer uang Rp 65 juta.

Baca juga: Di Tengah Langkanya Minyak Goreng, Ini Kisah Para Pembuat Minyak Kelapa: Awalnya untuk Konsumsi Sendiri

Saat meminta pengembalian uang, IR tak kunjung mengembalikan uang milik Iros.

"Janjinya mau pengembalian dana biar sama-sama enak, soalnya saya juga menjual ke konsumen. Konsumen saya tidak sabar, minta uangnya kembali, makanya minta return dana," katanya.

Berbeda dengan tetangganya, Ayu, Iros memilih menunda laporannya ke polisi.

"Saya masih banyak urusan dan karena sebagian sudah ada yang melapor, kalau saya belum," ujarnya.

Ia berharap, pelaku memiliki itikad baik untuk mengembalikan uang para korban dan bertanggung jawab atas perbuatannya.

"Terakhir kontak sama saya 5 Februari 2022. Saat itu saya hubungi dia melalui medsos, masih aktif, tapi ternyata sekarang sudah tidak aktif," ujarnya.

Baca juga: Minyak Goreng Operasi Pasar Diduga Kembali Dijual Lebih Mahal lewat Lapak Mobil Pribadi

Pelaku ganti nomor

Korban lain IR adalah Safitri Agustini, warga Rancaekek. Ia mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan IR pada 26 Januari 2022.

Namun saat ini pelaku sudah ganti nomor dan ponsel lamanya tak bisa dihubungi.

Ia sendiri mulai berlangganan minyak dengan IR sejak 13 Desember 2021 dengan sistem pre-order.

"Sistemnya pembayaran penuh. Sampai tujuh kali pesan, pengiriman barang lancar. Tetapi, pemesanan ke delapan, mandek," ujarnya melalui telepon.

Baca juga: Saat yang Lain Berebut Minyak Goreng, Keluarga Ini Menikmati Minyak Kelapa Olahan Sendiri

Safitri mengaku tak pernah menyangka IR akan berbuat seperti itu.

"Saya itu teman dekatnya. Saya sampai jatuh sakit karena memikirkan kasus ini. Saya juga memikirkan bagaimana cara mengembalikam uang ke konsumen saya, karena saya kan sistemnya mengumpulkan uang konsumen lalu dikasihkan ke pelaku. Nah, sekarang konsumen saya enggak mau tahu minta uang balik," katanya.

"Pelaku ini padahal sosok yang baik banget. Orangnya baik, dengan teman royal dan enggak sayang untuk jajankan dan belikan apapun," tamba dia.

Hal senada juga diungkapkan korban lain, S.

Baca juga: Polres Sukabumi Gelar Pasar Murah dan Bentuk Tim Khusus Pantau Distribusi Minyak Goreng

"Saat itu dia menawarkan minyak murah Rp 29 ribuan. Saya tergiur dong hingga memesan sampai 500 karton minyak goreng dan lancar. Tetapi lalu dia enggak kirim-kirim lagi. Dia pun jadi sulit dihubungi," ujarnya.

Minyak-minyak yang ia pesan pada pelaku adalah minyak yang akan ia jual kembali.

"Tapi sekarang jadi enggak jelas," ujarnya.

Ia mengatakan para korban sudah tergabung di satu grup WhatsApp dan mereka beberapa kali mencari IR ke rumahnya.

"Tapi sekarang jadi enggak jelas," ujarnya,

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sakit Hati Mahasiswa STMIK Tasikmalaya yang Ditutup: Gagal Wisuda dan Tak Ada Biaya Pindah Kampus Lain

Sakit Hati Mahasiswa STMIK Tasikmalaya yang Ditutup: Gagal Wisuda dan Tak Ada Biaya Pindah Kampus Lain

Bandung
Cerita TPPO di Myanmar: Dijadikan Penipu 'Online' dan Disekap 12 Hari

Cerita TPPO di Myanmar: Dijadikan Penipu "Online" dan Disekap 12 Hari

Bandung
Mang Cilor di Cianjur Sodomi Bocah, Polisi Sebut Korban Lebih dari 1

Mang Cilor di Cianjur Sodomi Bocah, Polisi Sebut Korban Lebih dari 1

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 6 Juni 2023: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 6 Juni 2023: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Sedang

Bandung
Penculik Anak di Sukabumi Idap Gangguan Kejiwaan, Dibawa ke RSJ Bogor

Penculik Anak di Sukabumi Idap Gangguan Kejiwaan, Dibawa ke RSJ Bogor

Bandung
Kawal Relokasi Pasar Banjaran, 525 Personel Gabungan Diterjunkan

Kawal Relokasi Pasar Banjaran, 525 Personel Gabungan Diterjunkan

Bandung
Anggota Geng Motor Penggeroyok Warga Bandung sampai Koma Ditangkap

Anggota Geng Motor Penggeroyok Warga Bandung sampai Koma Ditangkap

Bandung
Kamar Kos di Tasikmalaya Jadi Tempat Pemalsuan Miras Impor

Kamar Kos di Tasikmalaya Jadi Tempat Pemalsuan Miras Impor

Bandung
Digerebek Polisi, Geng Motor di Tasikmalaya Kalang Kabut Tinggalkan Motor

Digerebek Polisi, Geng Motor di Tasikmalaya Kalang Kabut Tinggalkan Motor

Bandung
Gotas Copot Kembali Segel di Sekretariat DPC PDI-P Kabupaten Cirebon

Gotas Copot Kembali Segel di Sekretariat DPC PDI-P Kabupaten Cirebon

Bandung
Tanam Ganja Dalam Pot di Hutan, Warga Kabupaten Bandung Ditangkap

Tanam Ganja Dalam Pot di Hutan, Warga Kabupaten Bandung Ditangkap

Bandung
Singperbangsa EV-1 Karya Mahasiswa Unsika Mejeng di Ajang Formula E

Singperbangsa EV-1 Karya Mahasiswa Unsika Mejeng di Ajang Formula E

Bandung
Curug Tujuh Cibolang di Ciamis: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Tujuh Cibolang di Ciamis: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Bandung
Tiga Jemaah Haji Asal Jabar Meninggal di Tanah Suci

Tiga Jemaah Haji Asal Jabar Meninggal di Tanah Suci

Bandung
Pemkab Garut Berharap Ada Regulasi Kebiri untuk Pelaku Kekerasan Seksual Anak

Pemkab Garut Berharap Ada Regulasi Kebiri untuk Pelaku Kekerasan Seksual Anak

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com