Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascabanjir Bandang, Polisi Tutup Sementara Semua Objek Wisata di Desa Citengah Sumedang

Kompas.com, 6 Mei 2022, 14:29 WIB
Aam Aminullah,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Pascabanjir bandang yang terjadi pada Rabu (4/5/2022) sore, Kepolisian Resor Sumedang menutup sementara semua obyek wisata yang ada di Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Sumedang AKP Dedi Juhana mengatakan, penutupan itu meliputi semua obyek wisata yang ada di Desa Citengah.

Penutupan obyek wisata yang berada di bantaran sungai itu berlaku mulai Jumat (6/5/2022) hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Baca juga: Remaja Asal Indramayu Hilang Terseret Banjir Bandang Saat Berwisata di Sungai Citengah Sumedang

"Selain banjir bandang, di sejumlah obyek wisata juga terdapat longsoran, meski kecil tapi sangat rawan. Sehingga diputuskan, semua obyek wisata di Desa Citengah ditutup untuk sementara," kata Dedi kepada Kompas.com melalui telepon, Jumat siang.

Dedi menuturkan, selain menutup sementara obyek wisata, Polres Sumedang juga menyelidiki kejadian banjir bandang yang menerjang dua desa, yaitu Desa Citengah dan Desa Cipancar.

"Saat ini kami mulai melakukan penyelidikan terkait izin pendirian bangunan vila dan obyek wisata River Inn dan Kalana di Desa Citengah. Dua obyek wisata ini merupakan lokasi hanyutnya salah seorang wisatawan asal Indramayu," tutur Dedi.

Baca juga: Terjebak 3 Jam di Sumedang, Pemudik Asal Bekasi: Ikut Petunjuk Petugas Tetap Kena Macet

Dedi menyebutkan, penyelidikan juga dilakukan terhadap izin pendirian bangunan di lokasi obyek wisata lainnya, mulai dari wilayah Cisoka hingga Citengah yang merupakan tanah lindung, lahan milik negara, yang merupakan daerah resapan air.

"Penyelidikan meliputi seluruh pendirian izin di jalur wisata mulai dari Citengah hingga Cisoka yang rawan longsor," sebut Dedi.

Dedi mengatakan, saat ini pihaknya telah memanggil sejumlah pemilik obyek wisata untuk dimintai keterangan.

"Kami juga akan menggandeng tim ahli dari akademisi untuk menganalisa dan pengamatan lapangan terkait pemanfaatan lahan di wilayah Citengah hingga Cisoka. Jika ada pengelola wisata yang melanggar aturan, tentunya akan kami tindak sesuai dengan aturan dan ketentuan hukum yang berlaku," ujar Dedi.

Warga menyaksikan proses evakuasi dua buah mobil yang terseret arus banjir bandang di Citengah, Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (5/5/2022). Banjir bandang yang disebabkan luapan Sungai Cihonje akibat hujan deras pada Rabu (4/5/2022) sore tersebut membuat puluhan rumah terdampak, dua kendaraan hanyut dan satu orang korban masih dalam pencarian.ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI Warga menyaksikan proses evakuasi dua buah mobil yang terseret arus banjir bandang di Citengah, Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (5/5/2022). Banjir bandang yang disebabkan luapan Sungai Cihonje akibat hujan deras pada Rabu (4/5/2022) sore tersebut membuat puluhan rumah terdampak, dua kendaraan hanyut dan satu orang korban masih dalam pencarian.
Dedi mengatakan, saat ini Polres Sumedang juga telah menutup akses jalan menuju kawasan wisata Desa Citengah.

"Penutupan jalan kami lakukan untuk meminimalisasi kejadian serupa dan melindungi masyarakat atau pengunjung tempat wisata dari musibah bencana," tutur Dedi.

Baca juga: Jalur Cadas Pangeran Padat 5 Km, dari Pintu Tol Cisumdawu hingga Sumedang Kota

Pencarian korban tenggelam

Sementara itu, hingga hari ketiga pencarian, korban hilang terseret arus saat banjir bandang belum ditemukan.

Diketahui, Aira Dwi Rahmayuda (13), warga Desa Karangasem, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, hilang terseret arus saat terjadi banjir bandang pada Rabu sore.

"Korban Aira jatuh ke saluran air yang bermuara ke arah sungai dan sampai saat ini masih dalam pencarian. Dalam upaya pencarian kami melakukan penyusuran sungai dengan melibatkan 100 personel dari unsur gabungan TNI, Polri, BPBD Sumedang, dan unsur terkait lainnya," kata Dedi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Bandung
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Bandung
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau