KOMPAS.com - DS (41), seorang anggota perguruan pencak silat Gajah Putih di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tewas usai dikeroyok sejumlah orang.
Korban diketahui merupakan warga Desa Katapang, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung. Adapun pengeroyokan tersebut terjadi pada Rabu (18/5/2022) malam.
Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, kasus tewasnya DS bermula saat ia berkelahi dengan WG (53) pada Januari 2022.
WG adalah salah satu pengoroyok korban.
"Ketersinggungan fisik, pada Januari lalu, DS dan WG berkelahi. Korban membacok salah satu pelaku, WG, dan mengenai bagian telinga sehingga pada waktu itu WG menyelamatkan diri pulang ke rumah," ujarnya, Minggu (22/5/2022).
Baca juga: Diduga Berebut Lahan Parkir, Anggota Pencak Silat di Bandung Tewas Dikeroyok
Usai peristiwa itu, DS sempat melarikan diri untuk menghindari kemungkinan balasan yang dilakukan WG.
Selang beberapa bulan, tepatnya Rabu (18/5/2022) siang, DS dan WG berpapasan.
WG yang masih kesal, lantas bertemu dengan teman-temannya. Ia meminta kawan-kawannya untuk membalas perbuatan DS.
"Pelaku menyulut emosi teman-temannya sehingga pada malam hari mereka mencari keberadaan DS," ucap Kusworo.
Baca juga: Polisi Tangkap 8 Pelaku Penganiayaan yang Tewaskan Anggota Pencak Silat di Bandung
Pengeroyokan pun terjadi. Dalam pengoroyokan itu, DS mengalami lusa tusuk.
Kusworo menuturkan, para pelaku sempat membawa korban ke daerah Ciceuri, Kabupaten Bandung Barat.
Di sana, korban kembali dianiaya. Setelah korban tak berkutik, pelaku meninggalkan korban.
"Kemudian setelah selesai di TKP awal, korban dibawa ke daerah Ciceuri, ditinggalkan di sana, sempat dianiaya lagi, dan dilindas," ungkapnya.
Baca juga: Pulang Halalbihalal, 2 Perguruan Silat di Madiun Terlibat Bentrok, Massa Saling Lempar Batu
Berdasarkan keterangan warga sekitar, pengeroyokan itu sebenarnya hendak dilerai oleh masyarakat setempat. Namun, warga ketakutan karena diancam pelaku menggunakan senjata tajam.
Alam menerangkan, saat jenazah DS ditemukan di daerah Ciceuri, kondisinya tampak memprihatinkan.
"Kondisinya sangat mengenaskan, dari keterangan yang kami dapat dari polisi, mereka sempat membuang korban ke Ciceuri," bebernya.
Alam menyampaikan, keluarganya kini menyerahkan kasus tersebut ke polisi.
Sementara itu, Wakil Ketua Perguruan Pencak Gajah Putih Abah Yayan mengungkapkan, perselisihan DS dengan para pelaku diduga bermula dari berebut lahan parkir.
"Karena ini berawal dari urusan perebutan lahan parkir. Mudah-mudahan semua kasus ini bisa terbongkar, supaya terang benderang," tuturnya.
Abah Yayan juga meminta aparat Polresta Bandung untuk mengungkap secara jelas kasus tewasnya DS.
"Besar harapan kami supaya terang benderang. Mudah-mudahan semuanya terungkap, bukan hanya pelaku. Mudah-mudahan, barangkali nanti dari hasil pengembangan para penyidik, ada sesuatu yang harus dibongkar," paparnya.
Menurut Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo, polisi masih mendalami apakah peristiwa berujung maut itu direncanakan atau tidak.
"Sementara masih kita dalami, terkait direncanakan atau tidak. Informasi dari para pelaku ada yang menyatakan secara spontan, namun faktanya ada sajam (senjata tajam) yang dibawa dari rumah,” tandasnya.
Kusworo menambahkan, polisi juga masih memastikan latar belakang para pelaku apakah tergabung dalam perguruan pencak silat atau tidak.
Baca juga: Bule Perancis Ganti Nama Jadi Asep, Awalnya Tertarik Pencak Silat
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bandung, M. Elgana Mubarokah | Editor: Priska Sari Pratiwi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.