Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peningkatan Pengunjung di Sungai Aare Akan Berdampak Positif terhadap Pencarian Eril

Kompas.com - 08/06/2022, 21:47 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Kepolisian Bern, Swiss, masih terus melakukan pencarian terhadap Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss.

Pencarian pada Selasa (7/6/2022), telah mencakup sekitar 30 km wilayah Sungai Aare.

Baca juga: Ridwan Kamil Menduga Eril Tenggelam di Sungai Aare karena Kram

Dikutip dari rilis di website Kemlu.go.id, metode pencarian setiap hari disesuaikan dengan kondisi Sungai Aare yang selalu berubah sesuai perkembangan cuaca.

Baca juga: Dugaan Penyebab Eril Terseret Arus Sungai Aare hingga Tenggelam dan Pencarian Tanpa Batas Waktu

Perubahan metode ini juga selalu memperhatikan aspek keselamatan seluruh petugas yang terlibat pada misi pencarian.

Baca juga: Keluarga Meyakini Eril Sudah Meninggal Dunia

Saat cuaca baik, jumlah pengunjung di Sungai Aare cenderung meningkat.

Misalnya pada musim panas tahun 2021, jumlah pengunjung yang beraktivitas di Sungai Aare dapat mencapai 18.000 orang dalam satu hari.

Kepolisian Bern menilai bahwa peningkatan pengunjung akan memberikan dampak positif bagi upaya pencarian Eril.

Sebelumnya diberitakan, KBRI Bern mendapatkan kabar hilangnya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss, pada Kamis (26/5/2022) pukul 11.24.

Menurut penjelasan Kepolisian, Eril mengalami situasi darurat pada saat berenang.

Sejak menerima laporan orang hilang, Kepolisian Swiss berkomitmen akan terus berupaya keras untuk menemukan Eril dengan mengerahkan berbagai metode pencarian.

Keluarga Ridwan Kamil pekan lalu telah menyatakan bahwa Eril telah meninggal dunia karena tenggelam. Namun, keluarga masih berharap agar Eril bisa ditemukan.

Sementara, Ridwan Kamil menduga Eril terseret arus sungai hingga tenggelam dikarenakan kram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com