"Kalau animo pertandingannya besar, Persib lawan Persebaya atau lawan klub-klub yang membuat animo penonton tinggi, ini harus diberlakukan sistem satu sampai empat ring. Sehingga, penonton yang tidak beli tiket bisa dibuang. Jadi tidak ada penumpukan di area stadion," imbuhnya.
Dari pengamatannya, animo penonton yang besar ini disambut dengan mudahnya para penjaga tiket yang meloloskan penonton tak bertiket.
Akibatnya kapasitas di dalam stadion penuh sementara para penonton bertiket menumpuk memaksa masuk sehingga peristiwa itu terjadi.
"Ini harus menjadi evaluasi tersendiri buat Panpel," kata Arlan.
Baca juga: 7 Kegaduhan Persebaya Vs Persib, dari Identitas Palsu hingga Dua Bobotoh Meninggal
Namun demikian, Arlan sadar betul bahwa tragedi itu terjadi bukan sepenuhnya karena salah panitia pelaksana pertandingan.
Sebab peristiwa ini juga terjadi karena faktor suporter yang memaksa masuk tanpa tiket.
"Ini yang harusnya kita pelajari, bukan mencari kambing hitam di antara apakah itu panpel, manajemen ataukah itu suporter. Semua harus berkumpul bareng harus saling menjaga komitmen bahwa dalam sebuah pertandingan sepak bola harus saling mendukung," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.