Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek "Malioboro" Tasikmalaya, Pedagang: Baru Kali Ini Proyek Maksa, Tanpa Ada Sosialisasi

Kompas.com - 19/07/2022, 14:38 WIB
Irwan Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Warga Jalan Cihideung dan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menuntut pelaksanaan proyek pelebaran trotoar mirip Malioboro tidak menutup akses kendaraan di pusat bisnis tersebut.

Proyek pelebaran trotoar kedua jalan pusat bisnis Kota Tasikmalaya itu berasal dari Dana Alokasi Umum 2022 sebesar Rp 4,4 Miliar Jalan HZ Mustofa dan Rp 5,4 Miliar untuk Jalan Cihideung.

Para pedagang di kawasan tersebut merasa kaget karena tidak pernah ada sosialisasi dari Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (PUTR) terkait proyek tersebut.

Mereka protes pembangunan proyek itu seakan dipaksakan pemerintah daerah tanpa mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi bagi para pelaku usaha mulai PKL, Toko sampai para tukang parkir.

Baca juga: Pedagang Ngamuk Lubang Galian Proyek Malioboro Tasikmalaya Halangi Jalan Pertokoan

"Kami selama ini tidak pernah ada sosialisasi dari pemerintah terkait proyek ini. Tiba-tiba masuk alat berat menggali lubang untuk proyek di jalan pakai alat berat menghalangi akses ke toko kami. Kami mendengar Jalan Cihideung akan ditutup total buat kendaraan, baru kami protes ke balai kota, tapi tak didengarkan," jelas Andi (55), salah seorang pemilik toko di Jalan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Selasa (19/7/2022).

Andi menambahkan, aksi protes pedagang dan masyarakat Jalan Cihideung dan HZ Mustofa karena dengan ditutupnya akses kendaraan akan mematikan perekonomian.

Nantinya, pembeli akan malas berkunjung ke Cihideung dan HZ karena harus berjalan kaki dan menyimpan kendarannya sangat jauh dari lokasi pusat bisnis tersebut.

"Kami mendukung perbaikan sarana prasarana di jalan Cihideung dan HZ Mustofa, tapi pertimbangkan masukan kami. Karena kalau ditutup akses semua kendaraan di Cihideung, usaha kami semua mati suri. Pasti itu," tambahnya.

Andi menyebut para pedagang sekaligus warga Cihideung sejak sebelum masa kemerdekaan sudah berdagang di lokasi tersebut.

Apalagi, mayoritas pemilik usaha di Cihideung tempatnya menyatu dengan rumah tinggal atau disebut rumah toko (ruko).

"Kalau nanti ditutup akses kendaraan, kalau kebakaran bagaimana? Kalau ambulans kemana? Kalau bongkar muat barang bagaimana? Soalnya tidak ada lagi akses jalan selain yang mau ditutup pedestrian," ujar dia.

Warga Cihideung, Kota Tasikmalaya, memprotes alat berat kembali masuk tiba-tiba terkait pembangunan proyek Malioboronya Tasikmalaya di Jalan Cihideung dan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, senilai total Rp 11 Miliar, Selasa (19/7/2022).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Warga Cihideung, Kota Tasikmalaya, memprotes alat berat kembali masuk tiba-tiba terkait pembangunan proyek Malioboronya Tasikmalaya di Jalan Cihideung dan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, senilai total Rp 11 Miliar, Selasa (19/7/2022).

Hal sama diungkapkan pedagang lainnya Roki (35) yang menilai ada diskriminasi sosial bagi hampir pemilik 100 ruko di Cihideung akibat proyek ini.

Pihaknya hanya berharap Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf, bisa mendengarkan aspirasi warga Cihideung terkait proyek ini.

Sehingga, program pemerintah yang berniat untuk mempercantik tata kota akan sejalan dengan kepentingan roda ekonomi di pusat perbelanjaan Kota Tasikmalaya tersebut.

"Saya menyatakan keberatan, penting mana hanya sekadar keindahan dengan urusan kemanusiaan. HAM kita direnggut sisi kemanusiaannya," tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

Bandung
Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Bandung
Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Bandung
Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Bandung
Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Bandung
Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Bandung
Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Bandung
Gempa di Garut, Daop 2 Bandung Sempat Berlakukan BLB, 11 KA Terdampak

Gempa di Garut, Daop 2 Bandung Sempat Berlakukan BLB, 11 KA Terdampak

Bandung
BPBD Jabar Sebut Korban Luka-luka akibat Gempa Garut Bertambah

BPBD Jabar Sebut Korban Luka-luka akibat Gempa Garut Bertambah

Bandung
Pj Bupati Garut Diminta Turun Tangan Atasi Kerusakan akibat Gempa

Pj Bupati Garut Diminta Turun Tangan Atasi Kerusakan akibat Gempa

Bandung
Cerita Warga Aceh di Bandung, Trauma Kembali Saat Rasakan Gempa

Cerita Warga Aceh di Bandung, Trauma Kembali Saat Rasakan Gempa

Bandung
Gempa Garut Sabtu Malam, Warga Sebut Guncangannya Cukup Lama

Gempa Garut Sabtu Malam, Warga Sebut Guncangannya Cukup Lama

Bandung
Bawa 1 Kilogram Sabu dalam Kemasan Obat Tradisional, Kurir Narkoba ditangkap di Tol Cipali

Bawa 1 Kilogram Sabu dalam Kemasan Obat Tradisional, Kurir Narkoba ditangkap di Tol Cipali

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com