Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Angklung Gubrag, Alat Musik Tertua Kabupaten Bogor

Kompas.com - 28/08/2022, 06:06 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Angklung Gubrag adalah satu-satunya alat musik tradisional tertua atau kuno yang dimiliki masyarakat Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Angklung tersebut terbuat dari bambu yang memiliki panjang sekitar 50 hingga 100 centimeter.

Bambu itu bisa menghasilkan suara. Namun angklung kuno ini tidak memiliki nada, hanya mengeluarkan suara gubrag saja.

Dari situlah awal penamaan alat musik tradisional ini muncul, Angklung Gubrag.

Baca juga: 10 Lagu Daerah Jawa Barat Beserta Lirik dan Maknanya

Dalam sejarahnya, angklung ini digunakan masyarakat setempat untuk menghormati dewi padi dalam kegiatan menanam, mengangkut, hingga menempatkan padi ke lumbung padi atau leuit.

Dalam pelaksanaannya, alunan angklung akan diiringi dengan tarian khas sunda.

Kepala Desa (Kades) Mekarjaya, Ismail Abraham menjelaskan, Angklung Gubrag merupakan salah satu warisan budaya tertua yang tumbuh dan berkembang di Cigudeg, Kabupaten Bogor.

Bahkan sebelum adanya Belanda, Angklung Gubrag sudah ada dan menjadi salah satu ikon Kabupaten Bogor.

Namun, di tengah arus modernisasi, Angklung Gubrag mulai ditinggalkan.

Baca juga: Lagu Bubuy Bulan Berasal dari Daerah Jawa Barat, Berikut Lirik dan Maknanya

Oleh karena itu, ia meminta agar masyarakat terutama anak muda berperan aktif melestarikan angklung tersebut melalui berbagai kegiatan seni budaya, kepariwisataan, dan kegiatan lainnya.

Sehingga Angklung Gubrag lebih dikenal masyarakat luas baik nasional maupum internasional.

"Mengingat saat ini, perkembangan zaman dan teknologi yang pesat itu berpengaruh terhadap penetrasi budaya luar masuk ke Indonesia. Jadi kita wajib menjaga dan merawat tradisi seni dan budaya Angklung Gubrag dengan baik, agar desa ini tetap menjadi desa yang tradisional yang dikenal sampai internasional," ujarnya.

Angklung Gubrag diiringi tarian khas sunda sedang dimainkan oleh masyarakat Desa Mekarjaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.Dok. Pemkab Bogor Angklung Gubrag diiringi tarian khas sunda sedang dimainkan oleh masyarakat Desa Mekarjaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ismail menambahkan, Angklung Gubrag merupakan satu-satunya warisan budaya dari Kabupaten Bogor yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda atau Intangible Cultural Heritage (ICH) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada 2021.

Saat ini, Pemerintah Desa Mekarjaya akan terus melestarikan budaya Angklung Gubrag agar bisa menjadi  mata budaya Indonesia bahkan warisan budaya dunia.

Baca juga: Unjuk Kebolehan Tim Angklung Jabar di Field Museum, Pukau Warga AS

Salah satunya dengan memadukan antara budaya Angklung Gubrag dengan wisata alam kopi Desa Mekarjaya Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, agar semakin dikenal wisatawan dan masyarakat luas.

“Yang kami lakukan sekarang ini mengombinasikan paket wisata kopi dengan budaya Angklung Gubrag. Jadi wisatawan dapat menikmati kopi sekaligus alunan Angklung Gubrag dan tariannya," ucap dia.

Ismail berharap Angklung Gubrag dapat ditetapkan sebagai warisan budaya UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Bandung
Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Bandung
Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Bandung
Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Bandung
Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Bandung
Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Bandung
Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Bandung
Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Bandung
Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Bandung
Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Bandung
Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com