Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/09/2022, 15:39 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sidang lanjutan terdakwa kasus penipuan aplikasi investasi Quotex Doni Muhammad Taufik atau Doni Salmanan kembali dilanjutkan di Pengadilan Negeri (PN) Bale Bandung, Baleendah, Kabupaten Bandung, pada Kamis (15/9/2022).

Dalam sidang kali ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan tiga orang saksi ahli.

Mereka yakni, Tongam L Tobing dari Satuan Tugas (Satgas) Kewaspadaan Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wahid Hakim Siregar Anggota Satgas Kewaspadaan Investasi dan Agus Sulistianto dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappepti).

Baca juga: Saksi Korban Tidak Hadir, Sidang Lanjutan Kasus Doni Salmanan Ditunda

Dalam kesaksiannya, Tongam L Tobing menjelaskan keterlibatannya dalam upaya penutupan aplikasi investasi Binary Option.

Kepada Majelis Hakim, ia mengatakan pada 22 Februari 2022 Satgas tempat ia bertugas banyak menerima keluhan dari masyarakat terkait kegiatan investasi Binary Option.

"Pada saat itu juga, saya memanggil yang bersangkutan untuk menjelaskan beberapa hal," katanya kepada Hakim.

Tongam mengungkapkan ada dua hal yang menjadi sorotan Satgas, pertama promosi kegiatan perdagangan yang platfrom nya tidak memiliki izin di Indonesia (ilegal).

Kedua, yang bersangkutan melakukan pelatihan perdagangan berjangka dari platfrom ilegal.

"Pada awalnya yang bersangkutan mengatakan tidak memahami, tapi akhirnya kami beri penjelasan bahwa platform itu tidak memiliki izin di Indonesia. Waktu itu beliau mengiyakan untuk menghapus konten pelatihan di YouTube dan sosial media lainnya," katanya.

Menurutnya, aplikasi investasi Binary Option Quotex bukan merupakan platfrom perdagangan berjangka, sebab tak memiliki izin resmi di Indonesia. Selain itu, Quotex juga bukan platfrom investasi.

"Hasil penelitian kami platfrom ini merupakan sebuah platfrom yang lebih mirip judi karena ada unsur tebak-tebakan," tegas dia.

Kesulitan memblokir

Tak hanya itu, Tongam mengatakan pihaknya menemukan beberapa kesulitan ketika akan memblokir aplikasi serupa.

Selain, pelaku atau pemilik aplikasi tersebut kerap membangun kembali aplikasi setelah diblokir.

Menurutnya, aplikasi tersebut akan terus hidup selama mendapatkan konsumen baru.

"Masyarakat harus diberikan kewaspadaan, karena ini biasanya akan terus ada kalau masih ada peserta baru, kalau sudah tidak ada pasti menghilang," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pompa Pengendali Banjir di Wilayah Bojongkulur Bogor Mulai Disiagakan

Pompa Pengendali Banjir di Wilayah Bojongkulur Bogor Mulai Disiagakan

Bandung
Transportasi Umum di Bandung Raya, Sudahkah Menjawab Kebutuhan Masyarakat?

Transportasi Umum di Bandung Raya, Sudahkah Menjawab Kebutuhan Masyarakat?

Bandung
Cerita Gunung Pinang asal Banten dan Pesan Moral

Cerita Gunung Pinang asal Banten dan Pesan Moral

Bandung
Kampanye di Bandung, Anies Ungkap Kurangnya Perhatian Pemerintah soal Sampah

Kampanye di Bandung, Anies Ungkap Kurangnya Perhatian Pemerintah soal Sampah

Bandung
Jumlah Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Ditambah Jadi 45 Kali Sehari

Jumlah Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Ditambah Jadi 45 Kali Sehari

Bandung
Protes UMP Jabar 2024, Buruh di Karawang 'Lumpuhkan' Jalan Raya Klari

Protes UMP Jabar 2024, Buruh di Karawang "Lumpuhkan" Jalan Raya Klari

Bandung
Dugaan Kebocoran Data Pemilih, Anies Minta Integritas Operator Diperhatikan

Dugaan Kebocoran Data Pemilih, Anies Minta Integritas Operator Diperhatikan

Bandung
Kenangan Anies di Bandung, Pernah Digerebek Saat Masih Jadi Mahasiswa

Kenangan Anies di Bandung, Pernah Digerebek Saat Masih Jadi Mahasiswa

Bandung
Pria di Bogor Hanyut Saat Membuat Konten di Sungai Cigamea

Pria di Bogor Hanyut Saat Membuat Konten di Sungai Cigamea

Bandung
Pabrik Penggilingan Padi di Kuningan Kemalingan, Beras 4 Ton Raib

Pabrik Penggilingan Padi di Kuningan Kemalingan, Beras 4 Ton Raib

Bandung
Ribuan Buruh Bandung Barat Jalan Kaki ke Gedung Sate, Tuntut Pj Gubernur Naikkan Upah Sesuai Rekomendasi Daerah

Ribuan Buruh Bandung Barat Jalan Kaki ke Gedung Sate, Tuntut Pj Gubernur Naikkan Upah Sesuai Rekomendasi Daerah

Bandung
Pemda Cirebon Gelar Gerakan Pangan Murah, Diserbu Warga

Pemda Cirebon Gelar Gerakan Pangan Murah, Diserbu Warga

Bandung
Harga Tiket dan Jadwal: DAMRI Stasiun Rangkasbitung-Pantai Sawarna PP

Harga Tiket dan Jadwal: DAMRI Stasiun Rangkasbitung-Pantai Sawarna PP

Bandung
Kapolsek dan 5 Jurnalis Tertimpa Plafon Imbas dari Ledakan Tabung CNG di Sukabumi

Kapolsek dan 5 Jurnalis Tertimpa Plafon Imbas dari Ledakan Tabung CNG di Sukabumi

Bandung
Anies-Muhaimin Optimistis Dapat 80 Persen Suara Pemilih di Jabar

Anies-Muhaimin Optimistis Dapat 80 Persen Suara Pemilih di Jabar

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com