Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembakar Aula Pendopo Banjar Beraksi dalam Waktu 4 Menit, Tinggalkan Sepatu di TKP, 2 Kakinya Terbakar

Kompas.com - 28/10/2022, 06:56 WIB
Rachmawati

Editor

"Kemudian, dari CCTV yang ada kita mendapatkan beberapa informasi dari masyarakat yang akhirnya kita melakukan pendalaman," ucap dia.

Baca juga: Aula Pendopo Kota Banjar Terbakar, Bukti CCTV yang Diamankan Polisi Malah Tidak Berfungsi

"Hasil dari pendalaman tersebut, kita mengerucut kepada satu orang karena dengan bukti petunjuknya adalah bahwa yang bersangkutan kakinya mengalami luka bakar," kata dia.

Dari bukti petunjuk tersebut, pihaknya melakukan pendalaman kembali dan melakukan interogasi.

"Kita, melakukan pengecekan alibi dan yang bersangkutan mengakui bahwa yang melakukan pembakaran di Pendopo Wali Kota Banjar itu adalah dia," ujarnya.

Belakangan diketahui jika sepatu yang tertinggal di pendopo adalah sepatu milik kakek yang digunakan P saat beraksi.

Pada pagi dini hari, P berjalan kaki dari rumahnya ke pendopo, lalu menyiram bahan bakar ke kursi sofa.

Baca juga: Kebakaran Aula Pendopo Kota Banjar, Polisi Temukan Korek Api dan Sepatu

Dalam waktu yang cepat, ia menyalakan api dengan dua batang korek kayu.

"Karena, bahan bakar yang digunakan cukup banyak sehingga berceceran di lantai dan yang bersangkutan tidak membakar di sopanya tapi korek api ini dilempar ke lantai," ucap Ia.

Karena banyak bensin yang berceceran di lantai Pendopo Wali Kota Banjar, sepatu yang digunakan P ikut terbakar.

"Itulah yang menyebabkan kenapa sepatu yang bersangkutan ikut terbakar. Karena panik, yang bersangkutan meninggalkan korek api dan membuka sepatu. Kemudian yang bersangkutan langsung lari melalui pos depan," ujar dia.

Terkait motif pelaku, Bayu mengatakan masih melakukan pendalaman.

Baca juga: Aula Pendopo Kota Banjar Jawa Barat Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 270 Juta

"(Motif pelaku), ini masih kita dalami. Namun, pengakuan dari yang bersangkutan, bahwa yang bersangkutan merasa tidak diperlakukan dengan adil oleh masyarakat setempat atau lingkungannya," ujar Bayu.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Candra Nugraha | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief), Tribun Jabar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com