GARUT, Kompas.com – Kisah Rohimah, seorang asisten rumah tangga asal Limbangan, Garut, yang disekap dan dianiaya majikannya di Bandung Barat mengundang banyak simpati dari berbagai lapisan masyarakat.
Setelah pulang ke rumahnya, Rohimah kebanjiran tamu yang datang untuk sekadar bersimpati hingga memberi bantuan.
Lantas, apa yang harus dilakukan saat bertemu korban kekerasan?
Yuli Suliswidiawati, psikolog yang juga anggota Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) Pemerintah Kabupaten Garut, melihat simpati dari masyarakat merupakan bentuk dukungan moril bagi korban. Hal ini tentunya bisa memberi rasa positif bagi korban.
Baca juga: Pernah Jadi Korban Penganiayaan Majikan, Senyum Rohimah Kini Kembali, Warungnya Ramai Pembeli
Namun, di balik semua simpati dan dukungan tersebut, masyarakat atau siapa pun yang bersimpati tentunya harus mengetahui batasan-batasan berinteraksi dengan korban. Sebab, saat ini korban masih dalam masa pemulihan.
“Yang pasti, jangan minta korban bercerita bagaimana penyiksaan yang dialami korban, kalau semua yang datang meminta itu, itu sama saja dengan terus membuka luka yang dialami korban,” kata Yuli saat ditemui Senin (7/11/2022).
Untuk kepentingan tertentu, menurut Yuli yang kerap menjadi saksi ahli dalam kasus-kasus Anak Berhadapan Dengan Hukum (ABH), hal tersebut bisa saja dilakukan, misalnya untuk kepentingan penyidikan aparat kepolisian.
Namun, untuk hal-hal lainnya, Yuli menyarankan mereka yang menemui korban tidak mengulang pertanyaan yang sama tentang bagaimana kejadian penganiayaannya.
Yuli menyarankan, jika memang merasa bersimpati pada korban, saat bertemu dengan korban baiknya membicarakan hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan trauma yang dihadapi korban. Atau cukup hanya menyampaikan rasa simpati dan empati pada korban.
“Sampaikan saja rasa simpati, empati hingga dukungan dan komitmen kita pada korban, ini sangat penting agar korban tidak merasa sendiri menghadapi permasalahan yang dihadapinya,” katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.