Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Terbatas, Jenazah Korban Gempa Cianjur Dimandikan dengan Air Irigasi, Lokasi Masih Terisolasi

Kompas.com - 25/11/2022, 13:53 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Evakuasi korban gempa bumi Cianjur, Jawa Barat masih terus dilakukan. Pada Kamis (24/11/2022), sebanyak 271 orang dinyatakan meninggal dunia.

Selain itu, ribuan warga juga masih mengungsi di tenda pengungsian dalam kondisi serba terbatas.

Termasuk di Di RT 4 RW 2 Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Para pengungsi ini terpaksa tidur bersama 11 jenazah korban meninggal karena gempa di tenda pengungsian.

Mereka tak bisa berbuat banyak, sebab lokasi mereka yang terisolasi karena akses jalan yang tertutup longsoran akibat gempa.

Baca juga: Pipa PDAM Rusak Akibat Gempa, Pemkab Cianjur Siapkan 25 Truk Tangki Pengangkut Air

Akibatnya, mobil ambulans tak bisa membawa jenazah korban ke rumah sakit.

Hj Rosidah, salah seorang pengungsi, menceritakan, ratusan rumah warga di desanya mengalami rusak parah akibat guncangan gempa.

Warga pun harus membangun tenda seadanya dari terpal sebagai lokasi pengungsian.

Ada dua tenda yang dibangun oleh warga dari terpal seadanya. Bahkan, salah satu terpal yang digunakan diambil dari bekas kegiatan kurban saat Idul Adha lalu.

Seiring berjalannya waktu, sejumlah jenazah mulai berhasil dievakuasi dari balik reruntuhan bangunan yang ambruk. Ada 11 jenazah yang dibawa ke dalam salah satu tenda tersebut.

Hal itu dilakukan karena warga bingung mengurus jenazah hingga ditaruh sementara di tenda pengungsian.

Baca juga: Stok dari Desa Terdampak Gempa Cianjur Berhenti, Harga Sayur di Pasar Cipanas Naik

"Karena anak-anak trauma, akhirnya kami pisah jenazah ditaruh di ujung belakang sana sementara warga di depan sini," ucap Rosidah, kemarin.

Rosidah mengatakan, ketika itu bantuan seperti mobil jenazah sulit masuk ke desa itu lantaran jalan utama tertutup material bangunan yang roboh.

Pada Selasa (22/11/2022) pagi, warga memutuskan untuk menguburkan belasan jenazah tersebut.

Mereka memandikan jenazah seadanya lantaran air PAM dan listrik mati. Warga bahu-membahu mengurus jenazah dengan memandikannya di sebuah parit yang terletak persis di belakang posko pengungsian.

Kata Rosidah, kondisi air parit tersebut bersih namun berwarna keruh. Parit tersebut biasa digunakan warga untuk mengairi sawah sekitar.

Baca juga: Jasad Guru TK Korban Longsor di Cianjur Ditemukan Sedang Mendekap Anaknya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com