Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Cianjur, Penantian Imas Menunggu Regu Penyelamat Mencari Sang Anak di Bawah Puing Reruntuhan Rumah

Kompas.com - 26/11/2022, 12:02 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Setidaknya 40 orang dinyatakan hilang atau dalam pencarian hingga hari keempat setelah gempa melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11).

BBC News Indonesia bertemu seorang ibu yang masih menanti pencarian anaknya. Dengan tekun, dia menyaksikan upaya regu penyelamat mencari sang anak yang tertimbun reruntuhan di desa terisolir di Desa Gintung, Kabupaten Cianjur.

Di antara deru mesin bor, Imas Masfahitah menatap cemas ke arah regu penyelamat yang berusaha membongkar tumpukan beton besar. Sesekali, perempuan 34 tahun ini menyeka air matanya dari balik tembok pagar.

Imas masih punya setitik harapan bahwa putrinya yang bernama Ashika Nur Fauziah masih hidup, setelah ada pemberitaan seorang bocah enam tahun bernama Azka Maulana Malik selamat setelah terperangkap reruntuhan selama 48 jam di bawah reruntuhan.

Baca juga: 6 Pelajar Selamat Saat Angkot yang Ditumpangi Terkena Longsor Gempa Cianjur, 1 Guru dan 2 Rekannya Meninggal

"Saya punya harapan. Tadi saya lihat bonekanya, saya nangis-nangis. Belum ketemu."

Namun, apa daya, Ashika Nur Fauziah, ditemukan meninggal dunia di bawah reruntuhan.

"Posisinya korban ini tertelungkup ada di bawah betonan, dalam kondisi sudah meninggal dunia," kata Nasrum Djamil, salah satu anggota penyelamat.

Nasrum mengatakan bahwa Ashika ditemukan pada Jumat (25/11), sekitar pukul 10.00 WIB. Adapun proses evakuasinya sudah berlangsung sejak Selasa (22/11).

"Jadi hambatan kita, kemarin pun sudah terdeteksi. Hambatan kita posisinya terlalu banyak beton."

Jenazah Ashika, menurut Nasrum langsung disemayamkan.

"Yang terima langsung ayah kandungnya sendiri, bapak Rohman. Dan dia sangat terpukul," jelas Nasrum.

Baca juga: Kala Pengungsi di Cianjur Bilang I Love You ke Ridwan Kamil Usai Santap Sepotong Pizza

Proses pencarian korban - 'Kita akan mencari sampai ketemu'

?Proses evakuasi pencarian Ashika di Desa Gintung diperkirakan tertimbun hingga satu meter di bawah beton-beton yang bertumpuk.DICKY NAWAZAKI via BBC Indonesia ?Proses evakuasi pencarian Ashika di Desa Gintung diperkirakan tertimbun hingga satu meter di bawah beton-beton yang bertumpuk.
Bagi Sastra Winata, salah satu koordinator tim pencari Ashika di Desa Gintung, tak ada kamus berhenti sebelum menemukan korban.

"Bapaknya dari kemarin juga bilang, 'biarkan pak, nggak usah dicari'. Sudah nyerah pasrah. 'Nggak pak', saya bilang. Pemadam kebakaran tidak boleh pasrah. Berusaha, apa pun, kita akan mencari sampai ketemu," kata Sastra.

Hal ini, lanjutnya, untuk menyemangati keluarga korban.

"Apa pun medannya, berat, saya tetap cari," kata komandan regu penanggulangan bencana asal Depok ini.

Pencarian Ashika Nur Fauziah sudah berlangsung sejak Selasa (22/11). Sebelumnya, tim juga menemukan dua korban lainnya dalam kondisi tidak bernyawa.

Baca juga: Cerita Enan Tertimbun Tanah Bersama Istri Saat Gempa Cianjur, Tak Bisa Bergerak, Hanya Mampu Lambaikan Tangan

Tidak mudah memecah beton yang bertumpuk setebal satu meter dengan alat yang kurang memadai.

"Ini mestinya ada mesin bor yang lebih kuat," kata Sastra yang mengaku belum tidur beberapa hari ini.

Selain itu, alat hidrolik juga diperlukan. Akan tetapi timnya belum punya.

"Karena kita masih pakai alat-alat biasa, potong-potong baja saja. Bukan kita kelupaan... Tapi kalau di bidang kami ini belum ada alat. Belum lengkap," katanya sambil menambahkan timnya menanti alat tersebut dikirim regu lainnya.

Berbeda dari proses penyelamatan dalam bencana lainnya seperti tsunami, Sastra menyebut evakuasi korban Cianjur ini selalu dibayang-bayangi gempa susulan - yang membuat tim harus berhati-hati pada bangunan yang runtuh di sekeliling.

Jackson Kolibu, relawan Tim Reaksi Cepat Radio Antar Penduduk Indonesia (TRC RAPI) juga sependapat, peralatan yang masuk ke wilayah terisolir masih terbatas.

"Kadang yang datang ke sini alat nggak lengkap karena fokus di banyak korban di atas [banyak korban jiwa]," katanya.

Baca juga: Pamit Kerja ke Tangerang, Asep Tertimbun Longsor Saat Gempa Cianjur, Korban Sedang Istirahat di Rest Area

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com