Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Pangandaran Cekcok dengan Warga, Polisi: Sudah Islah, Semua Selesai

Kompas.com - 02/01/2023, 13:25 WIB
Candra Nugraha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

"Mungkin, di situ Pak Bupati merasa tersinggung atau apalah."

"Saya sengaja menyobek stiker itu karena biar saya diundang untuk diberikan solusi. Tapi, ini enggak ada," katanya.

Pada akhirnya, sekitar pukul 11 malam Bupati Pangandaran bertemu dengannya di depan Bandara Susi Air.

Menurut Ujang Bendo, Bupati melakukan tindakan-tindakan yang tidak sepantasnya dilakukan sebagai seorang pimpinan dengan melakukan sikap seperti itu terhadap rakyatnya walaupun rakyatnya itu salah.

"Contohnya, seperti kemarin dengan bahasa-bahasa yang ada di video CCTV, itu kasar, nantang berkelahi terus bahkan dia memukul saya. Terus, ada satu orang lagi yang memukul saya," ucap Ujang.

Karena menerima perbuatan seperti itu, ia sebagai warga negara ingin ada perlindungan hukum.

"Ya, makanya saya melaporkan hal ini kepada pihak berwajib. Pada jam itu menurut saya Bupati melakukan suatu tindak pidana," ujarnya.

"Karena, yang menjadi kekecewaan saya terhadap pemangku kebijakan (Bupati Pangandaran), kok bertindak sewenang-wenang melebihi daripada dia itu sebagai pemimpin yang harus sayang terhadap rakyatnya dan melindungi rakyatnya. Itu, kekecewaan saya."

Menanggapi soal Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menyangkal melakukan pemukulan terhadapnya, Ujang mengatakan, itu bisa dibuktikan di pengadilan.

"Mungkin nanti kita juga ada saksi-saksi yang lebih menguatkan," katanya.

Ujang mengaku, ia menyobek stiker atau segel dari Pemda karena ia merasa kasihan terhadap pemilik dan pekerja di kafe atau warung remang-remang tersebut.

"Ya mungkin sebanyak 38 pemilik kafe, ada 200 sampai 300 orang pekerjanya yang setiap bulan berharap tempat kerjanya bisa dibuka, sekarang bisa dibilang ekonominya sangat merosot."

"Kalau berbicara tempat protitusi, ya sebenarnya bukan tempat protitusi. Karena, kalau bilang tempat protitusi harus ada tempat dagangan prostitusinya," katanya.

Menurut Ujang, di kafe tersebut hanya ada seorang karyawan yang mendampingi tamunya sambil mendengarkan musik sambil minum-minuman yang bisa disebut alkohol.

"Terlepas dari hal itu, jika tutup jam 1 malam ya, biasanya pekerja kafe itu masuk ke kamar masing-masing. Adapun kegiatan di luar daripada itu, itu bukan kewenangan kami dan kami tidak mengetahui," kata Ujang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bandung
Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com