Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penampakan 2 Ekor Anak Meong Congkok yang Dievakuasi dari Warga di Sanggabuana

Kompas.com - 01/02/2023, 20:39 WIB
Farida Farhan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Kucing hutan ini masuk dalam daftar satwa dilindungi dalam Permen P.106/2018, sehingga SCF melapor ke BBKSDA Jawa Barat, Seksi Konservasi Wilayah (SKW) IV Purwakarta.

Namun oleh BBKSDA Jawa Barat diminta untuk dilepasliarkan lagi di hutan. Padahal umurnya baru beberapa minggu, belum bisa berjalan.

"Induknya pun sudah tidak terlihat karena habitatnya di hutan bambu sudah ditebang habis," saat dihubungi.

Baca juga: Saat Pemburu Liar Berkedok Pengusir Hama Ancam Satwa Langka Pegunungan Sanggabuana

Inong mengaku kawatir anakan kucing hutan akan kembali ditangkap warga atau mati. Sebab, belum bisa mandiri dan dikhawatirkan tidak bertemu dengan induknya.

Karena itu, kucing hutan itu sementara dirawat atau menunggu untuk dikirim ke lembaga konservasi khusus.

"Untuk lepasliarkan pun akan nunggu dokter hewan dulu, apakah layak atau tidak dilepasliarkan," kata dia.

Resiko rendah dari kepunahan tapi dilindungi

Inong mengatakan, Meong Congkok merupakan salah satu karnivora kecil yang menghuni Pegunungan Sanggabuana.

Kucing hutan ini juga bisa ditemui di Asia Tengah, Asia Tenggara, dan Asia Timur.

Motif rambut Kucing Hutan mirip dengan macan tutul, dan merupakan kucing hutan terkecil dibanding dengan jenis kucing hutan lainnya. 

Kucing hutan dari keluarga Prionailurus ini biasa aktif pada siang hari, dan memangsa buruan berupa tupai, tikus, hewan kecil lain, dan seranga.

Biasanya kucing hutan akan membuat sarang berupa lubang, memanfaatkan gua-gua kecil atau lubang di bawah pohon besar atau di semak-semak, dan menyukai tempat dekat dengan sumber air.

Baca juga: Katak Tanduk Jawa Teridentifikasi di Pegunungan Sanggabuana

Sama seperti keluarga kucing lain, kucing hutan yang sering disebut Blacan ini juga jago memanjat pohon, dan sering berada di atas pohon pada malam hari untuk mengawasi calon mangsanya.

Kucing hutan ini sudah susah ditemui di alam karena masifnya perburuan untuk dipelihara sebagai hewan peliharaan.

Dibanding dalam habitat aslinya, kucing hutan kadangkala lebih mudah ditemui di marketplace.

"Selain perburuan liar, alih fungsi lahan hutan dan rusaknya habitat menjadi penyebab menurunnya populasi kucing hutan di alam," kata Inong.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrangro Diperpanjang

Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrangro Diperpanjang

Bandung
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Bandung
Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Bandung
Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Bandung
Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Bandung
Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Bandung
Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Bandung
Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Bandung
Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Bandung
6 'Debt Collector' yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

6 "Debt Collector" yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

Bandung
Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Daftar Puluhan Senjata Api yang Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Daftar Puluhan Senjata Api yang Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com