CIREBON, KOMPAS.com – Jajaran Polresta Cirebon Jawa Barat menggelar kampanye operasi keselamatan berlalu lintas di Jalur Utama Pantura, Simpang Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Tak hanya apel di kantor, mereka langsung terjun ke titik rawan kecelakaan lalu lintas, sambil membawa pasukan.
Tapi bukan pasukan berseragam Korp Polri saja, melainkan dengan tokoh-tokoh kearifan lokal.
Baca juga: Ternyata Gempa di Turkiye Paling Ditakuti Para Ahli Gempa, ITB Ungkap Alasannya
Ya, Kombes Pol Arif Budiman, Kapolresta Cirebon, membawa pasukan tokoh punakawan serta lima penari topeng Khas Cirebon. Mereka bersama-sama mengampanyekan tentang operasi keselamatan berlalu lintas.
Pantauan Kompas.com di lapangan, tokoh punakawan yang terlibat antara lain Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Tiap tokoh punakawan membawa papan materi kampanye, berupa kalimat untuk menaati dan mematuhi aturan berlalu lintas.
Ikhwan atau pria yang akrab disapa Jums, salah satunya. Pria asal Cirebon ini melakoni sosok tokoh Bagong. Dia membawa papan kecil berisi tulisan “Bahaya Mabuk, Sambil Berkendara” disertai gambar dua mobil yang bertabrakan.
Baca juga: Detik-detik Penangkapan Terduga Teroris di Cirebon
Tak hanya Jums, Gareng, Petruk, dan Semar juga membawa pesan-pesan berlalu lintas, “Demi Keselamatan Stop Melawan Arus”, dan lainnya.
“Kampanye ini sangat perlu dan penting untuk sosialisasi kampanye keselamatan berlalu lintas. Saya sendiri melihat masih banyak masyarakat yang tidak pakai helm, lawan arus, ugal-ugalan, dan lainnya,” kata Jums saat ditemui Kompas.com usai kegiatan berlangsung, Selasa (7/2/2023).
Dirinya, bersama tim Punawakan mengaku berterima kasih karena keberadaanya diapresiasi Polresta untuk memberikan pesan-pesan positif. Dan, terbukti, kebedaraan punakawan membuat pengendara yang menerima kampanye tersebut merasa terhibur dan banyak tertawa.
“Tidak tegang, biasanya kan ada rame-rame polisi sudah deg-degan, takut ditilang, tapi sekarang tidak. Keberadaan kami menghibur dan memberikan pesan positif,” ungkap Jums penuh ceria.
Tak hanya Punakawan, Polresta Cirebon juga mengandeng tari topeng yang menjadi ikon kesenian Cirebon.
Mereka menghadirkan lima penari yakni Tari Topeng Panji, Samba, Rumyang, Tumenggung, dan Kelana. Mereka bersama-sama menari dan menyampaikan pesan di saat kondisi mobil sedang mengantre.
Wulan Mustika Yani, Penari Topeng Samba, sangat mengapresiasi terobosan yang dilakukan Polresta.
Bila biasanya, tari topeng dihadirkan dalam momen dan acara resmi, kali ini di jalur utama pantura. Ini membuktikan bahwa tari topeng khas Cirebon masuk di semua kegiatan dan mampu mengampanyekan nilai-nilai positif.
“Tadi itu kami membawakan pesan tentang kelengkapan sebelum berkendara, helm, memakai sabuk pengaman, mematuhi rambu lalu lintas, agar senantiasa selamat di perjalanan,” kata Wulan dari sanggar Candra Wulan Pro, Kota Cirebon, saat ditemui Kompas.com
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.