Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tebasan Maut Golok 1 Meter Memupus Cita-cita AS, Pelajar di Bogor yang Ingin Bahagiakan Sang Ibu

Kompas.com - 15/03/2023, 05:35 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Nyawa AS, pelajar SMK Bina Warga 1, Kota Bogor, Jawa Barat, terenggut oleh golok sepanjang satu meter yang disabetkan ASR (17) bersama dua kawannya, SA (18) dan B (17).

Bacokan berujung maut itu pun memupus cita-cita AS yang ingin membahagiakan ibunya.

"Cita-citanya dia kalau udah lulus itu pengen kerja, dan nanti hasilnya untuk ngebahagiakan orang-orang sekitar. Terus pengen ngebahagiakan ibu, dibangunin rumah baru," ujar ibu AS, Kusmiati (51), Senin (13/3/2023).

Tak hanya ingin membangunkan rumah untuk ibunya, AS juga bercita-cita membelikan Kusmiati mesin cuci. Mimpi itu diucapkan AS beberapa hari sebelum peristiwa tragis tersebut.

"'Mesin cuci kita sudah rusak ya, Bu. Ya sudah, nanti dibeliin ama dedek, entar dibeliin'," ucap Kusmiati menirukan perkataan sang putra.

Baca juga: Pelajar SMK Bogor yang Tewas Dibacok Punya Cita-cita Sederhana, Ingin Ibunya Tinggal di Rumah Layak Huni

Pernah suatu kali, AS berkata kepada Kusmiati bahwa suatu saat nanti ingin mencukupi kebutuhan ibu dan keluarganya.

"'Nanti kalau saya udah lulus SMK, ibu enggak usah jualan lagi, biar dedek (AS) aja yang ngurus semua (keuangan)'," ungkap Kusmiati mengenang omongan AS.

Ketika menceritakan itu, air mata berjatuhan di wajah Kusmiati.

Kepergian AS tak hanya ditangisi keluarganya. Tetangganya di Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, juga merasakan kepedihan. Sri Indari (46) salah satunya.

Di mata Sri, AS adalah anak yang baik.

"Pendiem orangnya, dia tuh anak baik, anaknya gak pernah macem-macem, pergaulannya cuma di lingkungan sini aja," tuturnya, Sabtu (11/3/2023), dikutip dari Tribunnews Bogor.

Baca juga: Orangtua Korban Pembacokan di Jalan Raya Bogor Menanti Keadilan, Berharap Pelaku Lekas Ditangkap

Sri menilai, banyaknya orang yang melayat ke rumah duka menjadi bukti bahwa AS adalah sosok yang baik.

"Dari semalem yang dateng itu banyak banget, kita udah bisa nilai dari situ anak baik yang hadir juga banyak, yang nyelawat juga banyak, yang nyolatin, yang nganterin makamin," jelasnya.

Sementara itu, ayah tiri AS, Rojai (54), menuturkan bahwa AS adalah anak yang patuh terhadap orangtua.

"Anak ini tak pernah neko-neko. Kalau disuruh pulang itu langsung patuh," terangnya, Senin.

Baca juga: Ternyata Pelajar yang Tewas di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Korban Pembacokan Acak

 

Selain itu, AS juga tidak pernah terlibat keributan dengan orang lain. Ia juga tidak pernah berbuat macam-macam di lingkungan sekolah maupun rumah.

"Enggak punya musuh. Tidak pernah ikut campur urusan orang, tawuran," bebernya.

Pria yang kerap disapa Jai ini tak menyangka putranya mengalami kejadian nahas tersebut.

Oleh karena itu, Jai berharap agar kasus ini diusut tuntas dan pelaku dihukum berat. Ia menilai, hukuman berat bisa menjadi efek jera agar peristiwa serupa tak terulang di waktu mendatang.

"Walaupun istilahnya ada UU anak di bawah umur, tapi ini penting biar ke depannya tidak terjadi lagi kasus serupa. Terus biar ada efek jera juga buat anak-anak. Dari pihak sekolah juga harus memperhatikan yang lain-lainnya (kasus pembacokan ini)," tandasnya.

Baca juga: Nyawa Pelajar SMK di Bogor Direnggut Trio Pembacok, Ayah Korban: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Pelaku ditangkap

Polisi menangkap dua dari tiga pelaku pembacokan maut siswa SMK Bina Warga 1, Kota Bogor, Jawa Barat. Kedua pelaku ditampilkan beserta barang bukti di Mapolresta Bogor Kota, Jawa Barat, Selasa (14/3/2023).KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Polisi menangkap dua dari tiga pelaku pembacokan maut siswa SMK Bina Warga 1, Kota Bogor, Jawa Barat. Kedua pelaku ditampilkan beserta barang bukti di Mapolresta Bogor Kota, Jawa Barat, Selasa (14/3/2023).

Beberapa hari usai pembacokan, dua dari tiga pelaku diringkus polisi. Pelaku yang menyabetkan golok, ASR, kini menjadi buron.

Dalam peristiwa yang terjadi di Simpang Pomad Jalan Raya Jakarta-Bogor, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/3/2023), itu pelaku ternyata menyerang korban secara acak.

Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso menjelaskan, pelaku mulanya terprovokasi tantangan di media sosial.

"Berawal dari adanya tantangan via Instagram, pelaku pun terprovokasi dan berupaya untuk membalas dengan melakukan pembacokan ke sasaran secara acak," paparnya dalam konferensi pers di Markas Polresta Bogor Kota, Selasa (14/3/2023).

Baca juga: Firasat Orangtua Pelajar Bogor yang Tewas usai Dibacok, Sempat Lemas Tanpa Sebab hingga Kaget Ada Bendera Kuning di Rumah

Untuk mencari pelaku yang memberikan tantangan, tiga pelaku berboncengan menggunakan satu sepeda motor.

Saat berkeliling, pelaku berpapasan dengan korban yang sedang berjalan kaki usai pulang sekolah. Waktu itu, korban dan sejumlah teman sekolahnya hendak menyeberang.

Melihat ada sekelompok orang berseragam, para pelaku yang juga merupakan pelajar ini kemudian memacu motor dengan kecepatan tinggi. ASR kemudian menyabetkan senjata tajam yang dibawanya ke tubuh korban.

Bismo mengungkapkan, selain menangkap SA dan B, polisi juga membekuk pria berinisial T yang sempat menyembunyikan kedua pelaku.

Baca juga: 2 Pembacok yang Tewaskan Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor Akhirnya Ditangkap

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor: David Oliver Purba, Teuku Muhammad Valdy Arief, Reni Susanti)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Siswa SMK Tewas Dibacok saat Nyebrang di Simpang Pomad Bogor, Tetangga Ungkap Keseharian Korban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com