Saat kejadian, lanjut dia, di kompleks perumahan banyak ibu-ibu dan anak-anak mereka beraktivitas sore.
Dirinya lalu segera memperingatkan warga tersebut untuk segera masuk ke rumah.
"Saya langsung lihat ke depan dan di sana banyak anak-anak yang main pingpong ada ibu-ibu yang bawa balita. Langsung angin dari sana langsung ke tempat tenis meja, anak-anak di situ saya suruh masuk dan saya liat kanopi (atap penutup garasi) sudah hampir lepas," ujar dia.
Lanjutnya, angin puting beliung itu berlangsung hanya sekitar 10 menit. Namun sejumlah rumah rusak dan beberapa pohon tumbang.
"Iya kebanyakan ini yang di pinggir sawah tapi ada juga beberapa ditengah seperti di blok belakang kebanyak yang dipinggir yang rusaknya sampai pohon juga tumbang," ungkapnya.
Sementara Kepala Desa Bojongmalaka Dedi Darmawan mengatakan jumlah rumah yang terdampak di wilayahnya memcapai 110 rumah.
"Setelah kami cek ke lapangan dan mendapatkan laporan dari kewilayahan para Ketua RW dan RT, Kepala Dusun untuk sementara data yang kami terima yang terdampak korban hujan angin 110 rumah," ujar dia.
Titik kerusakan paling parah di Desa Bojongmalaka, kata dia, berada di RW 10 Kampung Bauan, RW 6 dan RW 16 Kampung Jatimekar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
"Memang yang terdampak dalam kerusakan berat ya ada di wilayah RW 10 Kampung Bauwan RW 16 dan RW 6 Jatimekar dan dibeberapa RW lainnya juga ada korban angin tapi kondisinya hanya serpihan kecil," terangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.