Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Dikeroyok Kakak Kelas, Bocah SD di Sukabumi Meninggal karena Tetanus

Kompas.com - 11/07/2023, 16:54 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Polres Sukabumi, Jawa Barat, menghentikan penyelidikan kasus tewasnya MHD (9), bocah SD di Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, yang diduga karena dikeroyok kakak kelas di sekolah pada 20 Mei 2023.

Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo mengatakan, penyelidikan dihentikan karena hasil dari rangkaian penyelidikan dan gelar perkara tidak memenuhi adanya bukti unsur pidana yang disangkakan pelapor.

Baca juga: Penyelidikan Kasus Bocah SD Diduga Tewas Dikeroyok di Sukabumi Dihentikan

Ari menyebut, tidak ada satupun saksi dari sekolah yang melihat terduga pelaku yang dilaporkan melakukan pemukulan atau penganiayaan kepada korban.

Baca juga: Otopsi Jasad Siswa SD Korban Penganiayaan di Sukabumi, Doker Forensik Tak Temukan Luka Terbuka

Selain itu, dari pemeriksaan tim dokter, tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh MHD.

"Terkait penanganan kasus ini bahwa, kita akan menghentikan penyelidikan. Jadi tidak naik ke tahap sidik (penyidikan)," ujar Ari, saat konferensi pers di Mapolres Sukabumi Kota, Senin (11/7/2023).

Meninggal karena tetanus 

Dalam konferensi pers tersebut, polisi juga menghadirkan dua dokter yang memeriksa MHD.

Pertama, dokter forensik RSUD Syamsudin SH, Nurul Aida Fathia, dan Wakil Direktur Medis RSU Hermina Sukaraja, Andreansyah Nugraha.

Sementara dokter penanganan pertama korban MHD dari Rumah Sakit Primaya sebelum dirujuk ke Hermina tidak dihadirkan dalam konferensi tersebut dan hanya Kepala Puskesmas Sukaraja yang hadir.

Terkait dengan meninggalnya MHD, Andreansyah Nugraha mengungkapkan, MHD sempat dirawat di Rumah Sakit Hermina selama empat hari sebelum dinyatakan meninggal dunia.

"Pasien datang mengeluh sakit di bagian punggung dan mulut terasa kaku. Mulutnya tidak bisa membuka secara maksimal dan disertai batuk-batuk selama dua hari," ujar Andreansyah.

Kemudian, dari pemeriksaan pihak medis dari Hermina, ditemukan adanya riwayat infeksi cairan di bagian telinga korban.

"Pada saat itu kita curigai tetanus, makanya kita konfirmasi ada riwayat trauma, tertusuk jarum atau benda tajam, atau adanya trauma jelas yang berlebih. Kita tanyakan juga pasien dan keluarga, (jawabannya) tidak ada riwayat konfirmasi," tutur Andreansyah.

Dalam pemeriksaan visum luar, dokter tidak menemukan adanya luka.

Begitu pun dengan hasil foto rontgen bagian tulang belakang tidak ditemukan retakan atau patah tulang.

"Pada awal pemeriksaan di kulit luarnya tidak ditemukan jejak apa pun. Makanya visum luar tidak ada (luka). Dari hasil rontgen di bagian kaku tidak ditemukan adanya patahan atau retakan tulang," ucap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Bandung
Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum 'Study Tour'

Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum "Study Tour"

Bandung
Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Bandung
Tiket Semifinal Persib vs Bali United 'Sold Out', Polisi Bersuara

Tiket Semifinal Persib vs Bali United "Sold Out", Polisi Bersuara

Bandung
8 Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan di Polda Jabar,  Polisi Dalami Alasannya

8 Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan di Polda Jabar, Polisi Dalami Alasannya

Bandung
Hari Ini Balai Kota Bandung Bebas Kendaraan, ASN ke Kantor Jalan Kaki dan Bersepeda

Hari Ini Balai Kota Bandung Bebas Kendaraan, ASN ke Kantor Jalan Kaki dan Bersepeda

Bandung
Tugas Bey untuk Pj Bupati Cirebon: Daerah Percontohan PPDB Terbaik

Tugas Bey untuk Pj Bupati Cirebon: Daerah Percontohan PPDB Terbaik

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com