Kepala UPT Balai Yasa Mekanik Stasiun Cirebon Prujakan, Tarmuji, menyampaikan, lomba tarik kereta mekanik melibatkan sekitar 70 orang yang terdiri dari pegawai PT KAI Daop III Cirebon dan komunitas pecinta kereta api Edan Sepur.
Menurut Tarmuji, lomba ini jauh lebih menantang dibanding tarik kereta lokomotif. Pasalnya, pada lomba tarik kereta mekanik ini, tugasnya delapan orang menarik beban 70 ton atau tiap satu orang menarik 900 kilogram.
Sedangkan, lomba tarik kereta lokomotif, tugasnya lima belas orang menarik beban 84 ton atau satu orang sekitar 600 kilogram.
Humas PT KAI Daop III Cirebon, Ayep Hanapi menyampaikan, lomba ini merupakan rangkaian dari berbagai kegiatan yang dilakukan PT KAI Daop III Cirebon dalam memeriahkan hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kegiatan ini dirancang agar tidak hanya lokomotif, melainkan juga kereta lainya juga dapat dilombakan.
Bahkan, menurut Ayep, lomba tarik kereta mekanik ini merupakan kali pertama di Cirebon, dan juga bahkan di Indonesia. Pasalnya, beberapa stasiun hanya melakukan lomba tarik lokomotif.
“Ini pertama kali di Cirebon, dan bahkan sepertinya pertama kali di Indonesia. Karena beberapa kali perlombaan tarik kereta untuk jenis lokomotif, sementara kereta mekanik atau kereta MTT ini baru kali ini,” sebut Ayep.
Lomba tarik kereta berwarna kuning ini, juga bagian dari upaya mengenalkan kepada masyarakat jenis kereta lainnya, yang bertugas untuk inspeksi sekaligus merawat sarana dan prasarana rel kereta api, berupa pemadatan batu kricak, balas, geometeri jalan, dan lainnya.
Ayep mengungkapkan, lomba tarik kereta mekanik ini juga bertujuan memperkokoh rasa kekompakan tiap peserta. Kerja sama dalam lomba ini sangat sangat dibutuhkan, begitupun dalam tugas tugas keseharian.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang