Program tersebut dimulai dengan melakukan pembibitan pohon. Pohon-pohon yang disiapkan merupakan pohon berakar kuat yang bisa menahan bantaran sungai dari reboisasi dan mengikis bantaran hingga terjadi sedimentasi.
Pohon-pohon yang disiapkan di antaranya pohon jabon, petai, durian, alpukat, dan beberapa pohon berakar besar.
Melalui program AZ Forest, pembibitan sebanyak 10 juta ton dilakukan oleh puluhan ribu petani di bantaran DAS Citarum.
Baca juga: Misteri Hilangnya Mahasiswa Telkom University, Jejak Terakhir Ada di Sungai Citarum
Pohon-pohon itu sudah ditanam sebanyak 4 juta ton di lahan-lahan kritis sejak 2021 lalu.
"Hingga saat ini, lebih dari 20.000 petani kecil telah bergabung dalam program AZ Forest dan bersama-sama menanam lebih dari 4 juta bibit pohon. Upaya ini akan segera memulai rehabilitasi keanekaragaman hayati di lebih dari 20.000 lahan tani di area kritis DAS Citarum dalam beberapa tahun mendatang," kata Head of Corporate Affairs AstraZeneca Indonesia, Hoerry Satrio.
Program ini diklaim membuahkan hasil berupa meningkatnya kualitas air Sungai Citarum sejak tiga tahun silam.
Sejak saat itu, kolaborasi Citarum Harum telah mencapai hasil yang patut diapresiasi, dengan Indeks Kualitas Air (IKA) Sungai Citarum pada tahun 2021 mencapai 50,13 poin, mendekati target akhir sebesar 60 poin yang ditetapkan untuk tahun 2025.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.