Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantongi Bukti Kecurangan, Satgas Gempa Cianjur Bakal Polisikan Oknum Nakal

Kompas.com - 12/10/2023, 12:59 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Satuan Tugas Penanganan Gempa Cianjur, Jawa Barat mengantongi bukti tindak pidana yang dilakukan sejumlah pihak berkaitan dengan proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.

Kendati tidak disebutkan secara spesifik siapa saja para pihak dimaksud, dan dari unsur mana saja, namun ditegaskan Komandan Satgas Penanganan Gempa Cianjur, Kolonel Inf Heri Rustianto, jumlahnya dipastikan banyak.

Baca juga: Jadi Korban Calo, Ratusan Rumah Korban Gempa Cianjur Pembangunannya Mangkrak

"Dari unsur warganya ada, oknum aparat desanya, kadesnya juga, dan dari oknum ormas. Bukti-bukti dan saksi-saksinya lengkap. Semuanya sudah kita pegang," kata Heri kepada Kompas.com saat ditemui di kantor satgas, Rabu (11/10/2023).

Heri menyebutkan, dugaan kecurangan dan perkeliruan tersebut, salah satunya perihal mekanisme pembangunan rumah bantuan pemerintah bagi warga terdampak bencana.

Adapun modusnya, dikatakan Heri, mulai dari penyimpangan anggaran, pemalsuan dokumen hingga pungutan liar (pungli).

"Istilahnya tinggal pegang tombol masuk ke ranah pidana, selesai," ujar dia.

Namun, pihaknya belum melaporkan temuan ini ke aparat penegak hukum atas berbagai pertimbangan.

"Kalau dilaporkan sekarang yang  ngurus warga siapa. Makanya masih kita pegang ini (berkas perkara)," kata Heri.

Lagipula, menurut dia, masalah yang berkaitan dengan  penyimpangan anggaran tidak ada masa  kadaluarsa, sehingga sampai kapan pun bisa diperkarakan.

Selain itu, Heri juga masih memberikan kesempatan dan tenggat waktu kepada para pihak yang bermasalah itu untuk menunjukkan itikad baik sebelum tutup buku anggaran akhir tahun.

Baca juga: Pembangunan Rumah Mangkrak, Korban Gempa Cianjur Tuntut Kontraktor Amanah

Bahkan, pihaknya memberikan sinyal tdak akan membawa perkara ini ke ranah hukum apabila dana yang telah diambil dari masyarakat tersebut dikembalikan sepenuhnya.

"Tinggal mau bagaimana kerjasamanya, mau bantu rakyat atau tidak. Kan kita (satgas) juga di sini bukan untuk mengasuskan orang, tapi untuk menyelesaikan masalah," ujar Heri.

"Tapi, kalau orangnya tidak tahu diri dan justru mempersulit, tidak mau menyelesaikan semua masalah, ya memang harus dikasih pelajaran, harus masukan ke penjara secara hukum. Jelas jelas buktinya juga ada," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Barusen Hills di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Barusen Hills di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Kisah Penjual Cilok, Keliling Bersihkan Toilet Masjid secara Sukarela

Kisah Penjual Cilok, Keliling Bersihkan Toilet Masjid secara Sukarela

Bandung
Pembunuhan Kakek Alex di Garut oleh Anggota Geng Motor, Jasad Korban Ditemukan dalam Kondisi Mengenaskan

Pembunuhan Kakek Alex di Garut oleh Anggota Geng Motor, Jasad Korban Ditemukan dalam Kondisi Mengenaskan

Bandung
3 Pencuri Rel KA di Garut Ditangkap, 1 Kabur

3 Pencuri Rel KA di Garut Ditangkap, 1 Kabur

Bandung
Kronologi Pembunuhan Gadis di Kamar Kos, Pelaku Dijerat Pasal Berlapis

Kronologi Pembunuhan Gadis di Kamar Kos, Pelaku Dijerat Pasal Berlapis

Bandung
Atasi Sampah di 4 Daerah, Operasional TPPAS Lulut Nambo Dipercepat

Atasi Sampah di 4 Daerah, Operasional TPPAS Lulut Nambo Dipercepat

Bandung
Viral, Pencurian Bermodus Pura-pura Jadi Tamu Syukuran Pengajian di Kota Bandung

Viral, Pencurian Bermodus Pura-pura Jadi Tamu Syukuran Pengajian di Kota Bandung

Bandung
Diungkap, Motif Pembunuhan Gadis di Kamar Kos soal Uang Kencan

Diungkap, Motif Pembunuhan Gadis di Kamar Kos soal Uang Kencan

Bandung
Kebakaran Landa Penampungan Limbah Plastik di Kawasan Industri Panyileukan Bandung

Kebakaran Landa Penampungan Limbah Plastik di Kawasan Industri Panyileukan Bandung

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Polisi Ungkap 2 Pembunuh Pria Lansia Penderita Stroke di Garut

Polisi Ungkap 2 Pembunuh Pria Lansia Penderita Stroke di Garut

Bandung
PDI-P, Golkar, dan PKS Sepakati Koalisi Besar di Pilkada Sumedang 2024

PDI-P, Golkar, dan PKS Sepakati Koalisi Besar di Pilkada Sumedang 2024

Bandung
Jasad Gadis Mengambang di Sungai Tegalgubug, Polisi Periksa 5 Saksi

Jasad Gadis Mengambang di Sungai Tegalgubug, Polisi Periksa 5 Saksi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Korban yang Tewas di Kosan Cirebon Sedang Menunggu Panggilan Kerja dari Luar Negeri

Korban yang Tewas di Kosan Cirebon Sedang Menunggu Panggilan Kerja dari Luar Negeri

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com