“Kami telah klarifikasi ke lokasi bengkel dan membenarkan bahwa memang ada kejadian tersebut. Ada Avanza warna putih karena alasan trouble ban depan sebelah kiri mengeluarkan asap, diterima di bengkel ini dan dilakukan pemeriksaan dan dibongkar,” kata Tomi kepada wartawan, Jumat.
Namun disampaikan Tomi, berdasarkan keterangan dalam video tersebut, konsumen merasa keberatan karena kendaraannya dibongkar tanpa persetujuan. Kemudian mereka menggunggah video ke media sosial.
“Keterangan pemilik bengkel dan mekaniknya memang ada masalah di ban depan. Ada gangguan lalu dibersihkan. Namun, tidak ada yang diganti. Keterangan mekanik, untuk jasa tidak ada paksaan,” ujar dia.
Berkaca dari kejadian ini, ia mengimbau pemilik bengkel di sepanjang jalur Puncak, dari perbatasan sampai Cianjur untuk mengomunikasikan terlebih dahulu dengan pemilik atau konsumen ketika hendak memeriksa atau memperbaiki kendaraan mereka.
“Kalau ada kendaraan yang trouble dan harus dicek, ke pemiliknya dikordinasikan dulu, mana yang harus dan tidak, yang rusak apa. Sebelum diizinkan jangan dibongkar tanpa seizin pemilik atau pengemudi kendaraan,” kata Tomi.
“Termasuk penggantian onderdil juga, harus dibicarakan terlebih dahulu, sehingga konsumen tidak merasa terpaksa untuk mengganti komponen tersebut,” imbuhnya.
Pihaknya berharap, kejadian seperti ini tidak terulang kembali karena bisa berdampak terhadap citra kawasan Puncak sebagai kawasan wisata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.