Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paniknya Rombongan Pramuka Saat Bus yang Dinaiki Terguling di Sumedang

Kompas.com, 25 Desember 2023, 17:06 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Bus rombongan pramuka asal Kabupaten Ciamis, Jawa Barat (Jabar), terguling di Kabupaten Sumedang, Jabar, Minggu (24/12/2023), sekitar pukul 14.50 WIB.

Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Raya Kiarapayung, Kecamatan Sukasari, Sumedang.

Siang itu, bus membawa siswa dan guru madrasah aliyah negeri (MAN) Ciamis dari bumi perkemahan untuk kembali ke Ciamis.

Para siswa tersebut merupakan peserta Kemah Bakti Harmoni Moderisasi tahun 2023, yang diikuti ratusan anggota Pramuka Penegak di bawah Kementerian Agama atau Madrasah Aliyah se-Jabar.

Seorang penumpang, Zahran Ahmad Fadillah (16), menceritakan detik-detik kejadian.

"Awalnya nunggu di atas, naikin barang dan penumpang. Pas mau berangkat, mobilnya enggak bisa naik, udah diganjel, mundur," ujarnya, Minggu, dikutip dari Tribunnews.

Baca juga: Bus Rombongan Pramuka asal Ciamis Terguling di Kiarapayung Sumedang, 10 Luka Berat

Ia memperkirakan, busnya mundur sekitar puluhan meter usai tak kuat menanjak.

"Mundur sekitar 50 meter, dibelokkan ke tebing ada kayu, lalu terguling," ucapnya.

Ketika bus yang ditumpangi hendak terguling, para penumpang panik.

"Panik dan pasrah, teriak-teriak dan istigfar. Tak ada yang loncat, pintu tertutup," ungkapnya.

Zahran mengaku tak terluka dalam kejadian itu. Namun, sejumlah temannya mengalami luka.

Baca juga: Kesaksian Penumpang Bus Pramuka yang Terguling di Kiarapayung: Kami Teriak Istigfar

Kesaksian sopir bus


Sopir bus, Anwar (62), mengatakan, dirinya mulanya menunggu di gerbang masuk.

Namun, karena penanggung jawab rombongan tak bisa dihubungi, ia memutuskan masuk ke bumi perkemahan yang jalannya curam bagi kendaraan besar, untuk menjemput siswa.

Sebelum keluar dari bumi perkemahan, bus yang ia kemudikan tak kuat menanjak di jalanan berbelok. Bus tersebut pun akhirnya terguling.

"Sudah tinggal berangkat, bus harus berbelok kan, waktu meneruskan sisa tanjakan, bus tak kuat," tuturnya.

Saat mengalami insiden itu, Anwar memperkirakan terdapat 30 orang dalam busnya.

Menurut Anwar, busnya tak mengalami masalah apa pun ketika berangkat dari Ciamis.

Baca juga: Bayi Selamat Saat Rumahnya Ditabrak Truk Tronton di Cianjur

Bus terguling di Sumedang, 14 orang luka-luka

Bus rombongan pramuka asal Ciamis terguling di Kiarapayung, Sumedang, Jabar, Mingu (24/12/2023). Dok. Polres Sumedang/KOMPAS.comKOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Bus rombongan pramuka asal Ciamis terguling di Kiarapayung, Sumedang, Jabar, Mingu (24/12/2023). Dok. Polres Sumedang/KOMPAS.com

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sukasari Iptu Joko Dwi Haryono menuturkan, terdapat 14 orang yang mengalami luka-luka akibat kecelakaan tersebut.

Dari jumlah itu, 12 orang sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik.

Adapun dua orang lainnya, yakni seorang siswa dan guru, masih mendapat perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Bidan Rosmalina Tewas Kecelakaan Bersama Suami, Anak dan Mertua di Tol Medan-Tebing Tinggi Sepulang Wisuda

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sumedang AKBP Joko Dwi Harsono mengungkapkan, polisi masih memeriksa penyebab kecelakaan bus.

"Kami masih pemeriksaan, kami tanya bagaimana saksi-saksi. Untuk saat ini belum bisa bicara banyak," jelasnya, dilansir dari Tribunnews.

Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Tol Krapyak Semarang, Bus Seruduk Tiga Mobil

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Bandung
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Bandung
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau