Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Wagino, dari Penjual Karcis Bioskop sampai Mengabdi Jadi Marbut Masjid

Kompas.com - 22/03/2024, 17:21 WIB
Farida Farhan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com-Selepas shalat Jumat, Wagino tampak sibuk membersihkan masjid.

Dengan cekatan, tangannya memegang alat pel dan berpindah membersihkan dari sisi satu ke sisi masjid lainnya.

Pengabdian pria 58 tahun itu sebagai marbut Masjid Jamie Manbaul Huda di Dusun Sinar Mulya, RT 001, RW 015, Kelurahan Karawang Wetan, Kecamatan Karawang Timur, Karawang, Jawa Barat itu sudah 20 tahun.

Saban hari, ia membersihkan masjid dengan tekun dan senang hati.

Baca juga: Kisah Marbut di Pekanbaru, Hidup dengan Gaji Kecil yang Telat Dibayar

Gaji atau honornya Rp 500.000. Meski begitu, bapak lima anak itu mengaku ikhlas. Ia bahkan menyebutnya sebagai dorongan hati untuk membuat masjid nyaman.

"Saya rasa senang sekali, sebab itu mah dari Allah, enggak masalah gaji, yang penting saya ikhlas, dorongan hati saya untuk menjaga mesjid ini agar jamaah nyaman," ungkap Wagino dengan seulas senyum, Jumat (22/3/2024).

Wagino, marbut Masjid Jamie Manbaul Huda di Dusun Sinar Mulya, RT 001, RW 015, Kelurahan Karawang Wetan, Kecamatan Karawang Timur, Karawang, Jawa BaratKOMPAS.com/FARIDA Wagino, marbut Masjid Jamie Manbaul Huda di Dusun Sinar Mulya, RT 001, RW 015, Kelurahan Karawang Wetan, Kecamatan Karawang Timur, Karawang, Jawa Barat

Wagino bahkan menganggap masjid itu seperti halnya rumah sendiri. Terkadang sedari pagi ia sudah siap. Sebab, di masjid juga kerap ada kegiatan, misalnya pengajian.

"Sangat indah, kalo abis sholat apalagi, sangat tentram dan menikmati pekerjaan ini," ujarnya saat ditanya kesan menjadi marbut.

Selain menjadi marbut, Wagino juga bekerja sebagai penjaga sekolah di SD Karawang Wetan 5.

Baca juga: Gerakan Cinta Marbut di Masjid At-Taqwa, Jaminan Hari Tua hingga Umroh

Pekerjaan itu ia lakoni dua tahun setelah menjadi marbut. Gajinya sama, sekitar Rp 500.000. Namun kadang tidak tentu.

"Kalau disebut cukup ya cukup, kalau enggak ya enggak. Kita yang ngatur saja, rezeki dari Allah, saya terima enggak tolak," ujarnya.

 

Untuk mendapat tambahan penghasilan, ia juga mengaku beberapa kali bekerja di sejumlah tempat. Namun ia menyebutnya tak berhasil.

Wagino juga pernah menjajal jualan ayam geprek bersama istrinya. Ia berjualan di samping masjid mulai pukul 17.00 hingg 23.00 WIB.

"Sekali dua kali nombok terus, gagal. Lama-lama betah 3 tahun jualan ayam geprek sama istri," ujarnya.

Setiap tahun, Wagino mengaku mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Karawang sebesar Rp 1.000.000.

"Alhamdulilah," katanya.

Baca juga: Marbut Masjid Raya Palapa Baitus Salam: Saya Pengin Bersedekah Kayak Orang-orang...

Awal menjadi marbut

Pria asal Klaten itu berangkat merantau pada tahun 1988. Ia kemudian bekerja di pabrik kapal terbang Nurtanio, sekarang IPTN, di Bandung.

"Pas jaman Bj Habibie. Saya sebagai pembersih," ujarnya.

Setelah itu, Wagino melamar bekerja di pembuatan gedung film di Jawa Barat.

Ia ditugaskan di Tasikmalaya, Cirebon, Cianjur, dan Subang, termasuk pembangunan Karawang Theater, bioskop yqng pernah moncer di Karawang.

"Saya bagian logistik, jual beli barang masuk," ungkap Wagino.

Pada 1989, Wagino pulang kampung. Ia mempersunting istrinya yang asli Tegal. Keduanya kemudian merantau kembali.

Pada 1990, ia mulai bekerja sebagai petugas karcis bioskop di Karawang. Mulai dari Johar Studio hingga Karawang Teather.

Pekerjaan itu ia lakoni selama sepuluh tahun. Gajinya saat itu sekitar Rp 750.000.

"Lumayanlah seneng aja, hiburan. Masalah gaji saya enggak mikirin, yang penting ada pengalaman buat diceritain ke anak," ujarnya.

Baca juga: Cerita Waskim Ingin Habiskan Sisa Hidup Jadi Marbut Masjid Raya Attaqwa Cirebon

Hingga suatu waktu, ia mendapat tawaran menjadi marbut masjid. Wagino pun menerima tawaran itu dan ia jalani hingga kini.

Setiap hari, ia bagun tidur pukul 03.30 WIB kemudian berangkat ke masjid.

"Saya bangunin muslimin muslimat supaya shalat berjamaah, tadarus, sholawat, dzikir sampe jam 4.39, terus subuh berjamaah," ujar Wagino.

Setelah itu, ia membersihkan masjid hingga sekutar pukul 06.00 WIB. Setelah itu ia pulang dan berangkat ke SD Karawang Wetan 5 untuk membersihkan sekolah itu. Adapun pulang dari sekolah tak tentu.

Wagino mengaku tidak punya harapan muluk - muluk. Ia ingin dilimpahi kesehatan dan rezeki yang cukup bagi keluarganya.

 

Bantuan sosial untuk marbut

Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Pemkab Karawang Irlan Suarlan mengatakan, sejak lima tahun lalu, pihaknya telah menggelontorkan bantuan sosial untuk marbut.

"Tahun 2024 ini ada 2.443 orang. Setiap orang Rp 1.000.000. Total Rp 2.443.000.000," ujar Irlan.

Baca juga: Perjuangan Cak Pir, Marbut Masjid di Jombang yang Akhirnya Bisa Naik Haji

Selain marbut, bantuan serupa juga diberikan kepada guru ngaji, guru DTA, guru RA, guru TPQ, guru MI, guru MTS, dan amil.

"Total tahun 2024 (termasuk marbut) sebanyak 18.893 penerima," ujar Irlan.

Distribusi bansos dilakukan mulai 13 Maret hingga 25 Maret 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencurian Saat Syukuran di Bandung, Pelaku Beraksi Saat Pura-pura ke Toilet

Pencurian Saat Syukuran di Bandung, Pelaku Beraksi Saat Pura-pura ke Toilet

Bandung
Barusen Hills di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Barusen Hills di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Kisah Penjual Cilok, Keliling Bersihkan Toilet Masjid secara Sukarela

Kisah Penjual Cilok, Keliling Bersihkan Toilet Masjid secara Sukarela

Bandung
Pembunuhan Kakek Alex di Garut oleh Anggota Geng Motor, Jasad Korban Ditemukan dalam Kondisi Mengenaskan

Pembunuhan Kakek Alex di Garut oleh Anggota Geng Motor, Jasad Korban Ditemukan dalam Kondisi Mengenaskan

Bandung
3 Pencuri Rel KA di Garut Ditangkap, 1 Kabur

3 Pencuri Rel KA di Garut Ditangkap, 1 Kabur

Bandung
Kronologi Pembunuhan Gadis di Kamar Kos, Pelaku Dijerat Pasal Berlapis

Kronologi Pembunuhan Gadis di Kamar Kos, Pelaku Dijerat Pasal Berlapis

Bandung
Atasi Sampah di 4 Daerah, Operasional TPPAS Lulut Nambo Dipercepat

Atasi Sampah di 4 Daerah, Operasional TPPAS Lulut Nambo Dipercepat

Bandung
Viral, Pencurian Bermodus Pura-pura Jadi Tamu Syukuran Pengajian di Kota Bandung

Viral, Pencurian Bermodus Pura-pura Jadi Tamu Syukuran Pengajian di Kota Bandung

Bandung
Diungkap, Motif Pembunuhan Gadis di Kamar Kos soal Uang Kencan

Diungkap, Motif Pembunuhan Gadis di Kamar Kos soal Uang Kencan

Bandung
Kebakaran Landa Penampungan Limbah Plastik di Kawasan Industri Panyileukan Bandung

Kebakaran Landa Penampungan Limbah Plastik di Kawasan Industri Panyileukan Bandung

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Polisi Ungkap 2 Pembunuh Pria Lansia Penderita Stroke di Garut

Polisi Ungkap 2 Pembunuh Pria Lansia Penderita Stroke di Garut

Bandung
PDI-P, Golkar, dan PKS Sepakati Koalisi Besar di Pilkada Sumedang 2024

PDI-P, Golkar, dan PKS Sepakati Koalisi Besar di Pilkada Sumedang 2024

Bandung
Jasad Gadis Mengambang di Sungai Tegalgubug, Polisi Periksa 5 Saksi

Jasad Gadis Mengambang di Sungai Tegalgubug, Polisi Periksa 5 Saksi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com