BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Hilman Kadar mengomentari soal belum adanya terminal baru di wilayah Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sebetulnya, kata Hilman, sebelum kepemimpinan Bupati Bandung Dadang Supriatna, sudah ada Terminal Cileunyi yang berlokasi di pinggir jalan.
Terminal itu tepatnya berada di bawah Pasar Cileunyi atau selepas jalan raya, sejalur dari arah Cibiru.
"Namun, saat ini lahan tersebut sudah tidak disewakan lagi oleh Pemerintah Desa Cileunyi Wetan."
Demikian kata Hilman saat ditemui di Kantor Dishub Kabupaten Bandung di Gandasoli, Soreang, Selasa (21/5/2024).
Baca juga: Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur
Usai tak disewakan lagi, Dishub Kabupaten Bandung sudah menyiapkan feasibility study (FS) atau studi kelayakan terkait pembangunan Terminal Cileunyi yang baru.
Ia menyebutkan, di Cileunyi ada fasilitas sekolah seperti Bhakti Kencana dan Terminal Peti Kemas, dua fasilitas itu perlu direlokasi apabila akan dibangun terminal yang baru.
Saat tengah melakukan studi kelayakan, Hilman menyebut muncul wacana pembangunan terminal dengan kategori tipe A di wilayah Gede Bage, Kota Bandung.
"Lokasinya kan notabene berdekatan, kan tidak mungkin ada dua simpul terminal tipe A yang berdekatan, akhirnya redup lagi tuh FS kita dan DED nya," ungkap dia.
Hilman membenarkan bahwa wilayah Cileunyi sudah bercampur alat transportasi darat.
Di sana bisa ditemukan bus antarkota antarprovinsi (AKAP), bus antarkota dalam provinsi (AKDP), dan angkot berbagai jurusan.
"Berdasarkan Permenhub, pemerintah pusat yang menentukan terminal tipe A yang melayani AKAP, tipe B melayani AKDP, dan tipe C seperti kita di Kabupaten Bandung yang hanya angkutan lokal," ujar Hilman.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Bandung bukan tidak mengupayakan membangun terminal baru di Cileunyi.
Baca juga: Pengelola: Taksi Online Diperbolehkan Masuk ke Terminal Kampung Rambutan
Hingga hari ini, Pemda telah berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.
Selain itu, lanjut dia, membangun terminal di era sekarang harus bisa bangkit dari stigma lama. Baiknya, pembangunan terminal mesti melihat dari simpul penumpang.
"Bukan tidak berupaya untuk itu, karena memang eksistingnya ada angkutan penumpang."
"Membangun terminal itu ada stigma lama selalu dekat dengan pasar. Padahal itu stigma lama, harusnya yang sekarang itu dilihat dari simpul banyaknya penumpang."
"Memang di Cileunyi itu sudah layak di bangun tipe A. Tapi tetap kita mengupayakan memberikan layanan dan jangan melanggar aturan," kata dia.